Repelita Jakarta - Aksi Razman Arif Nasution dan Firdaus Oiwobo yang mengundang kericuhan di sidang dugaan pencemaran nama baik Hotman Paris di Pengadilan Negeri Jakarta Utara beberapa waktu lalu kini berbuntut panjang.
Akibat kericuhan tersebut, kedua pengacara itu terancam kehilangan karier mereka sebagai pengacara. Kericuhan bermula ketika hakim memutuskan untuk menggelar sidang tertutup karena materi sidang dianggap bermuatan asusila. Razman menentang keputusan hakim tersebut, namun hakim tetap pada keputusannya. Sidang pun ricuh, hingga hakim memutuskan untuk menskors sidang hingga situasi kondusif.
Setelah hakim keluar, Razman menghampiri Hotman Paris yang saat itu duduk di kursi saksi depan meja hakim. Aksi Razman yang memegang bahu Hotman dan menunjuk-nunjuknya memicu keributan. Firdaus Oiwobo yang merupakan rekan Razman, juga terlihat naik ke atas meja.
Kericuhan itu berujung pada laporan yang dilakukan Pengadilan Negeri Jakarta Utara ke Bareskrim Polri pada Selasa, 11 Februari 2025. Laporan ini teregister dengan nomor LP/B/70/II/2025/SPKT/Bareskrim Polri. Pihak pengadilan melaporkan kejadian tersebut karena dianggap telah menghina kehormatan dan muruah lembaga pengadilan. Laporan tersebut juga merupakan perintah langsung dari Mahkamah Agung (MA).
Tak hanya itu, kericuhan tersebut juga berujung pada pembekuan sumpah advokat Razman dan Firdaus. Pengadilan Tinggi Ambon mengeluarkan surat pembekuan sumpah advokat Razman, sementara Pengadilan Tinggi Banten mengeluarkan surat yang sama terhadap Firdaus.
Hotman Paris menanggapi pembekuan tersebut dengan menyatakan bahwa kedua pengacara itu sudah tidak dapat lagi berpraktik sebagai advokat, baik di pengadilan, kejaksaan, maupun kepolisian. "Karier mereka sudah tamat," tegas Hotman.
Terkait laporan polisi, penyidik Bareskrim Polri menyatakan bahwa kasus tersebut telah naik ke tahap penyelidikan. Sejumlah pihak akan dipanggil untuk dimintai keterangan terkait kericuhan yang terjadi di ruang sidang tersebut.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok
