Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

PIK-2 Memicu Sentimen Anti-China di Indonesia, Prabowo Diminta Bertindak

 

Repelita, Bandung - Pembangunan PIK-2 di Indonesia memicu kontroversi terkait dominasi etnis China yang semakin terlihat jelas. Para pengusaha etnis China, yang sudah lama mendominasi perekonomian Indonesia, kini semakin bebas beroperasi berkat perlindungan yang diberikan oleh sejumlah pejabat negara.

Di tengah dominasi ini, beberapa oknum aparatur negara ikut terlibat, bukan untuk mengatur, tetapi untuk melindungi kepentingan para pengusaha kaya asal China. Polisi, misalnya, terlihat lebih sering menjadi pengawal kepentingan para pengusaha ini ketimbang bertindak sebagai penegak hukum yang seharusnya mencegah kolusi dan korupsi.

Kasus PIK-2 mengungkap borok tersebut dan menimbulkan kesadaran baru di kalangan masyarakat, terutama di Banten, yang merasa terjajah oleh proyek ini. Aguan dan Anthoni Salim, dua pengusaha besar yang terkait dengan proyek ini, dianggap berkolusi dengan para kepala desa untuk memperluas pengaruh mereka di wilayah tersebut. Pembangunan PIK-2 yang merambah ke PIK 3 dan kawasan lainnya menjadi simbol dominasi etnis China yang dianggap semakin mencengkeram Indonesia.

Proyek ini, yang semula dianggap sebagai investasi besar, malah dianggap sebagai invasi yang merusak kedaulatan Indonesia. Pembangunan yang begitu pesat, termasuk pengamanan yang ketat dan kemudahan untuk warga China dalam membeli properti, menimbulkan kesan bahwa PIK-2 telah menjadi "Kota Terlarang" yang mengutamakan kepentingan asing daripada kesejahteraan rakyat Indonesia.

Tanggapan dari netizen pun bermunculan, salah satunya mengatakan, "Ini bukan sekadar investasi, tapi invasi. Kita sebagai rakyat yang tidak berdaya, harus berjuang untuk melawan penjajahan yang terang-terangan ini."

Akun media sosial lainnya menambahkan, "Jokowi sudah terlalu lama diam, membiarkan etnis China merajalela di negeri ini. Kini saatnya kita bangkit."

Tak hanya di Banten, tetapi sentimen anti-China juga mulai meluas ke daerah-daerah lain. Proyek PIK-2 dianggap sebagai simbol arogansi yang akan memicu gerakan anti-China, terutama di kalangan masyarakat yang merasa terpinggirkan. Mengingat sejarah perjuangan Banten yang dipimpin oleh Sultan Ageng Tirtayasa dalam menentang penjajahan Belanda, rakyat Banten tidak akan mudah ditundukkan.

Pemerintah, khususnya Prabowo, harus segera bertindak untuk membatalkan proyek PIK-2. Jika tidak, proyek ini dapat menjadi pemicu gerakan besar yang akan merusak persatuan bangsa. Menurut M Rizal Fadillah, pembatalan PIK-2 adalah langkah pertama untuk menyelamatkan Indonesia dari ancaman dominasi etnis asing yang terus merajalela.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved