Repelita Jakarta - Perdana Menteri Serbia Milos Vucevic resmi mengundurkan diri setelah kehebohan kasus runtuhnya atap stasiun KA yang menewaskan 15 orang. Keputusan mundur ini diambil setelah terjadinya protes besar dan demo nasional yang memicu kemarahan masyarakat Serbia. Insiden tragis ini terjadi pada November 2024 di Kota Novi Sad, Serbia, ketika atap beton stasiun runtuh, menewaskan 15 warga dan memicu perdebatan panas tentang korupsi di tubuh pemerintahan.
Sebagai respon terhadap protes tersebut, PM Vucevic mengundurkan diri dengan alasan untuk menghindari memperburuk keadaan lebih lanjut dan agar tidak memperburuk ketegangan di masyarakat. Pernyataan ini mengundang perbandingan dengan sikap mantan Presiden Indonesia, Jokowi, yang pernah ditanya tentang tanggapan terhadap tragedi Kanjuruhan. Pada 2022, insiden di Stadion Kanjuruhan menewaskan 135 orang akibat kerumunan yang dipicu oleh penyalahgunaan gas air mata.
Saat itu, Jokowi menanggapi pertanyaan jurnalis mengenai kasus tersebut dengan mengatakan, "Saya jawab di lain waktu," sambil tersenyum. Video Jokowi yang viral itu memperoleh 2.600 retweet dan mengundang beragam komentar dari netizen.
Akun Twitter @ARSIPAJA membandingkan sikap kedua pemimpin tersebut, menulis, "135 nyawa melayang? Saya jawab di lain waktu." Komentar-komentar netizen pun bermunculan, seperti yang ditulis oleh @m**t*nx yang menilai sikap Jokowi cenderung cengengesan, "135 nyawa melayang kok pada cengengesan."
Sebaliknya, @sutrbak mengungkapkan pandangannya tentang perbedaan respons: "Ya beda lah. Satu nyawa di luar negeri itu berharga. Nyawa di negeri ini nggak lebih rendah dari nyawa hewan." Akun @gatuping menilai bahwa sikap PM Serbia jauh lebih manusiawi, sementara @evcngo menyatakan kekecewaannya terhadap sikap Jokowi, "Udah jawabnya singkat sambil cengengesan lagi, nggak ada simpati sama sekali."
Insiden dan reaksi ini menjadi pembicaraan publik yang mencerminkan bagaimana tanggapan pemimpin terhadap tragedi dapat memengaruhi citra mereka di mata masyarakat. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok