Repelita, Jakarta - Salah satu pelaku penembakan di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak mengaku sebagai anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU).
Hal ini terungkap melalui Agam Muhammad Nasrudin, anak korban bos rental mobil Makmur Jaya, Ilyas Abdurahman, yang ikut mengejar pelaku. Agam menjelaskan bahwa mereka awalnya mengejar sebuah mobil Brio yang diduga dilarikan oleh penyewa.
"Waktu itu pada jam 10.30 malam, saya, bapak (Almarhum), dan tim nyusul untuk kejar unitnya karena sisa satu GPS lagi," kata Agam.
Ketika mereka berusaha menghadang mobil Brio yang mereka sewa, tepatnya di daerah pertigaan Saketi, tiba-tiba seseorang di dalam mobil mengeluarkan senjata api dan mengaku sebagai anggota TNI AU. "Tiba-tiba orang di dalam mobil mengeluarkan senjata api dan dia bilang, 'Siapa lo, saya dari anggota TNI AU nih, awas enggak loh'," ungkap Agam.
Tak lama setelah itu, Agam menyebutkan datang mobil Sigra berwarna hitam yang semula dikiranya mobil warga yang sekadar melintas. Ternyata, mobil Sigra itu mundur dan menabrak mobil tim mereka. "Setelah itu kacau, Sigra kabur, Brio juga ikutan kabur," ujar Agam.
Setelah beberapa menit mempersiapkan diri, mereka kembali mengejar kedua mobil tersebut, dengan memantau lewat GPS. Agam pun meminta bantuan dari Asosiasi Rental Mobil Indonesia (ARMI) untuk mengawal mereka.
"Mereka membuntuti dari belakang, sampai akhirnya kedua mobil tersebut berhenti di rest area KM 45 wilayah Balaraja," jelas Agam.
Di rest area, Agam bersama tim menghadang kedua mobil tersebut. "Pas ketemu langsung kita hadang mobil tersebut. Kemudian yang di dalam Brio itu ada di sana, di samping Indomaret," katanya.
Agam melanjutkan, di awalnya dia melihat pelaku yang memegang senjata api ditangkap. Namun, ternyata pelaku yang berada di mobil Sigra juga membawa senjata api. "Bapak saya sama tim menangkap itu orang, karena di awalnya dia yang megang senjata api. Jadi disekap, dipegang tangannya supaya enggak bisa bergerak," ujar Agam.
Namun, situasi kemudian menjadi kacau dengan terjadinya penembakan. "Saya mendengar sekitar empat-lima tembakan dan mencoba untuk kabur mencari perlindungan bersama beberapa tim," kata Agam.
Pelaku kemudian kabur membawa mobil Brio tersebut. Agam kembali ke tempat semula dan melihat Pak Ramli sudah terkena tembakan di bagian tangan yang tembus ke perut. "Saya menolong Pak Ramli, tapi ternyata ada satu korban lagi di Indomaret, ternyata ayah saya sendiri yang kena tembakan di dadanya dan tangannya," kata Agam.
Meskipun ayahnya sempat bertahan, kondisinya semakin menurun setelah dibawa ke IGD RSUD Balaraja. "Waktu itu ayah saya masih kuat, tapi setelah di perjalanan sudah lemas dan menurun kondisinya. Saat dibawa ke IGD Balaraja, tapi sudah tidak tertolong," tutup Agam. (*).
Editor: 91224 R-ID Elok