Repelita Jakarta – Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan menanggapi isu tentang Presiden Joko Widodo yang masuk dalam nominasi tokoh terkorup dunia versi Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP). Budi Gunawan enggan menanggapi masalah tersebut dan lebih memilih untuk memfokuskan diri pada pentingnya menjaga persatuan.
“Ya, biar bagaimanapun presiden itu kan warga negara terbaik ya,” kata Budi Gunawan di Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Kamis (2/1/2024).
Budi juga menegaskan bahwa Jokowi telah memberikan legasi yang berarti bagi Bangsa Indonesia selama kepemimpinannya.
“Di setiap negara kita harus menghargai legasi beliau dan kita harus jaga betul marwah presiden ya,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Budi Gunawan menekankan pentingnya menjaga kerukunan dan persatuan bangsa. Ia berharap polemik mengenai isu tersebut tidak mengganggu solidaritas di dalam masyarakat.
“Jangan berpolemik kebawa ke sana. Yang penting tetap kita jaga kerukunan persatuan kita, dan jaga marwah mantan-mantan presiden kita. Pasti jadi presiden kan yang terbaik,” ujar Budi Gunawan.
Sebelumnya, OCCRP merilis nama-nama tokoh dunia yang dianggap paling korup, termasuk Presiden Jokowi. Namun, nama mantan Presiden Suriah Bashar Al-Assad dinobatkan sebagai orang terkorup 2024. Selain Jokowi, terdapat empat tokoh lainnya dalam daftar nominasi, yaitu Presiden Kenya William Ruto, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu, Mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, dan Pengusaha India Gautam Adani.
Menanggapi hal tersebut, Jokowi mengungkapkan kebingungannya dan meminta bukti terkait tuduhan tersebut. “Yang dikorupsi apa? Ya dibuktikan apa?” ujar Jokowi saat ditemui di Solo, Jawa Tengah, pada Selasa (31/12/2024).
Jokowi juga menanggapi tuduhan lain seperti manipulasi pemilu dan eksploitasi sumber daya alam, mempertanyakan dasar tuduhan tersebut. “Ya apa, sumber daya alam apalagi,” katanya.
Ia menambahkan bahwa tuduhan yang berkembang saat ini lebih banyak bersifat fitnah dan framing yang tidak memiliki bukti jelas. "Itu yang terjadi sekarang," ungkap Jokowi.
Saat ditanya mengenai kemungkinan adanya muatan politis dalam tuduhan tersebut, Jokowi menyerahkan hal itu kepada media untuk ditanyakan lebih lanjut. “Ya ditanyakan saja, tanyakan saja,” katanya. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok