Repelita Jakarta - Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Barat, Dedy Mandarsyah, mengungkapkan memiliki dua usaha, yaitu stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) dan butik.
Dedy menjelaskan bahwa kedua usaha tersebut berasal dari orangtuanya.
"Itu yang SPBU sama Butik. Itu bukan punya saya, punya dari orang tua," ujar Dedy saat ditemui di Gedung Merah Putih, KPK, Jakarta, Kamis (30/1/2025).
Dedy datang ke KPK untuk mengklarifikasi aset yang belum dilaporkan dalam laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN).
Ia menegaskan bahwa seluruh aset sudah dilaporkan kepada KPK. "Enggak ada, semuanya sudah saya laporkan," kata Dedy.
"Nanti konfirmasi ulang," tambahnya.
Sebelumnya, KPK mengeluarkan surat panggilan klarifikasi terkait kekayaan Dedy Mandarsyah.
Klarifikasi tersebut dilakukan karena data yang diperoleh KPK menunjukkan bahwa masih ada sejumlah aset yang belum dilaporkan oleh Dedy dalam LHKPN.
Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK, Pahala Nainggola, mengungkapkan bahwa klarifikasi ini bertujuan untuk memastikan temuan terkait rekening perbankan dan kepemilikan asuransi.
Dedy juga menjadi sorotan publik setelah namanya dikaitkan dengan kasus penganiayaan dokter muda di Palembang beberapa waktu lalu. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok