Tumbangnya Rezim Assad di Suriah, Pengamat: Pejuang Palestina Hilang Kekuatan

 

Jakarta, 8 Desember 2024 - Iran dilaporkan telah menarik komandan dan seluruh tentaranya dari Suriah. Langkah ini dianggap sebagai tanda melemahnya dukungan Iran terhadap rezim Bashar al-Assad di tengah meningkatnya serangan dari pasukan oposisi.

Pengamat politik Amerika Serikat, Jerry Massie, menilai langkah ini merupakan indikasi bahwa Iran menghadapi kendala serius dalam mempertahankan pengaruhnya di Suriah. Menurutnya, situasi tersebut semakin rumit dengan keputusan Presiden Rusia, Vladimir Putin, untuk memecat sejumlah jenderalnya setelah mengalami kekalahan di Suriah.

“Jatuhnya Suriah ke tangan oposisi yang didukung AS-Israel akan mengakibatkan pejuang Palestina kehilangan kekuatan,” ujar Jerry.

Ia menambahkan bahwa Israel dan Turki kini tampak bersatu di Suriah, sehingga semakin melemahkan posisi rezim Assad. Iran sendiri dilaporkan mulai mengevakuasi para komandan dan personel militernya sejak Jumat pagi waktu setempat.

Langkah ini diambil di tengah pertempuran sengit antara pasukan oposisi yang dipimpin kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS) dan pasukan pemerintah. Kepala Koalisi Nasional Revolusi dan Pasukan Oposisi Suriah, Hadi al-Bahra, pada Minggu (8/12/2024) menyatakan bahwa rezim Bashar al-Assad telah runtuh.

“Saya mengumumkan kepada Anda tentang jatuhnya rezim Bashar al-Assad,” ungkap Hadi al-Bahra.

Pernyataan ini menandai kegagalan Rusia dan Iran dalam menyokong sekutu mereka di Suriah di tengah tekanan militer dari pihak oposisi.(*)

Editor: Elok WA R-ID

Baca Juga