Sinyal Baru Kemungkinan Deteksi Lokasi Puing Pesawat MH370

 

Repelita, Jakarta 21 Desember 2024 - Sekelompok peneliti asal Inggris telah mendeteksi sebuah sinyal yang kemungkinan besar menunjukkan titik akhir pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang lebih dari satu dekade lalu di Samudera Hindia.

Pesawat Boeing 777-200 ER yang membawa 239 penumpang dan awak tersebut diperkirakan jatuh setelah kehabisan bahan bakar dan keluar jalur saat dalam penerbangan dari Kuala Lumpur ke Beijing pada 8 Maret 2014.

Meskipun operasi pencarian telah mencakup area seluas 119.140 kilometer persegi, hanya 18 bagian pesawat yang ditemukan, sebagian besar terdampar di pantai akibat terbawa arus laut.

Kelompok peneliti dari Wales berhasil mendeteksi sinyal berdurasi enam detik menggunakan mikrofon bawah air atau hidrofon. Sinyal ini muncul pada rentang waktu yang diperkirakan pesawat tersebut jatuh.

Hidrofon yang awalnya dirancang untuk mendeteksi uji coba nuklir tersebut merekam sinyal yang diyakini berasal dari lokasi pesawat jatuh. Peneliti mencatat bahwa pesawat sebesar Boeing 777 akan menimbulkan energi kinetis yang serupa dengan gempa kecil saat menghantam permukaan laut dengan kecepatan 200 meter per jam.

Sinyal tersebut terdeteksi di Cape Leeuwin, Australia barat, dekat dengan lokasi terakhir pesawat yang diketahui. Penemuan ini memberikan harapan baru dalam pencarian MH370. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga