Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Raja Charles III dan Pangeran William Berebut Kekuasaan, Keluarga Kerajaan Tegang

Raja Charles III dan...

Repelita, Jakarta 19 Desember 2024 - Ketegangan di keluarga Kerajaan Inggris semakin meningkat seiring dengan persaingan kekuasaan antara Raja Charles III dan putranya, Pangeran William. Perbedaan visi tentang masa depan monarki menjadi faktor utama yang memicu ketegangan ini. Meskipun tengah berjuang melawan kanker di usia 76 tahun, Raja Charles III tetap berkomitmen untuk menjalankan tugas kerajaannya.

Sumber mengatakan bahwa Charles telah lama mendambakan takhta, dan meskipun kondisi kesehatannya terancam, ia tetap bertekad menjadi pemimpin yang dinamis. "Charles ingin menjadi raja yang aktif, dan ia tak akan membiarkan penyakitnya menghalangi keinginannya untuk memimpin," ujar seorang sumber. Sementara itu, Pangeran William, yang kini berusia 42 tahun, memiliki visi untuk modernisasi monarki dengan fokus pada isu-isu sosial seperti kesehatan mental, tunawisma, dan lingkungan.

"Rencana seumur hidup Charles kini mulai terkalahkan oleh rencana baru William," kata sumber tersebut. Pangeran William, yang menekankan pentingnya pengelolaan dana kerajaan yang efisien, berencana untuk menggunakan anggaran kerajaan untuk proyek-proyek yang lebih berkaitan dengan kesejahteraan sosial, seperti membantu para tunawisma. Ia juga menegaskan bahwa prioritas utama dalam hidupnya adalah keluarga, termasuk Kate Middleton dan ketiga anak mereka.

Pernyataannya saat berkunjung ke Afrika Selatan, yang menunjukkan pendekatan lebih inklusif terhadap keluarga kerajaan, menjadi perhatian publik. "Saya mencoba memperlakukan Keluarga Kerajaan secara berbeda dan mencoba menyesuaikan dengan generasi saya," ujarnya. William juga menyinggung pentingnya kesederhanaan dalam menjalankan tugas kerajaan.

Raja Charles III dan Pangeran William Berebut Kekuasaan, Keluarga Kerajaan Tegang

Selain itu, ketegangan antara Charles dan William juga semakin terasa terkait dengan masalah Pangeran Harry dan Meghan Markle. Meskipun Charles dikabarkan ingin membuka pintu rekonsiliasi dengan putra bungsunya itu, William disebut lebih tegas dalam menyikapi kepergian adiknya dari tugas kerajaan. Ketegangan ini semakin diperparah dengan upaya William yang mendesak penyelesaian soal Royal Lodge yang dimiliki oleh Pangeran Andrew di Windsor.

Perbedaan pendekatan ini menambah spekulasi tentang adanya persaingan antara Charles dan William, meskipun mereka memiliki hubungan ayah dan anak. Dengan popularitas William yang semakin menonjol, yang sering dikaitkan dengan mendiang ibunya, Putri Diana, banyak yang berpendapat bahwa ia menjadi ancaman bagi legitimasi pemerintahan Charles. Masa depan monarki kini seakan bergantung pada dukungan rakyat, yang dinilai lebih cenderung mendukung William.

Perebutan kekuasaan ini menggambarkan pergeseran antara tradisi kerajaan yang dijunjung tinggi oleh Charles dan visi progresif yang diusung oleh William. Ketegangan ini tidak hanya mempengaruhi dinamika internal keluarga kerajaan, tetapi juga memengaruhi citra dan masa depan monarki di mata publik. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved