Prabowo Ampuni Koruptor, Saut Situmorang: Pemberantasan Korupsi Kita Mundur

 

Repelita, Jakarta 24 Desember 2024 - Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang mengkritik keras usulan Presiden Prabowo Subianto terkait pengampunan untuk koruptor yang mengembalikan hasil korupsi. Menurut Saut, usulan tersebut menunjukkan ketidakpahaman terhadap proses pemberantasan korupsi yang harus dilakukan secara transparan.

“Bapak Prabowo Subianto tidak paham apa itu pemberantasan korupsi. Di negara lain itu dilakukan secara transparan,” ujar Saut melalui sambungan telepon, Senin (23/12/2024).

Saut menekankan bahwa pengampunan terhadap koruptor memang bisa saja dilakukan, tetapi proses hukum yang transparan tetap harus dijalankan. Ia menegaskan bahwa korupsi tidak dapat diselesaikan secara sembunyi-sembunyi atau dengan cara-cara yang tidak adil.

“Harus dipahami, apa itu korupsi? Sembunyi-sembunyi, kolusi, manipulasi, ketidakadilan. Jadi harus dipahami dulu,” tambahnya.

Saut juga mengungkapkan keprihatinannya mengenai Indeks Persepsi Korupsi (CPI) Indonesia yang memperoleh nilai 34. Menurutnya, ini menunjukkan kemunduran dalam upaya pemberantasan korupsi.

“Pemberantasan korupsi kita mau bagaimana? Ini justru kemunduran,” ujar Saut dengan tegas.

Ia menegaskan bahwa jika ada pengampunan bagi koruptor, proses hukum tetap harus berjalan dengan jelas dan transparan, dengan mengungkap unsur-unsur tindak pidana seperti kerugian negara atau suap.

“Ketua KPK kan kemarin mengatakan pengampunan koruptor, proses hukumnya harus jalan,” ujarnya menambahkan.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyatakan niatnya untuk memberikan pengampunan kepada koruptor yang mengembalikan hasil korupsi. Namun, kebijakan ini mendapatkan kritikan keras karena dianggap memberikan angin segar bagi pelaku korupsi tanpa proses hukum yang jelas.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga