Repelita, Jakarta 17 Desember 2024 – Polres Sukabumi memanggil tiga perusahaan tambang yang beroperasi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, setelah temuan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menyebut aktivitas pertambangan sebagai salah satu pemicu bencana banjir bandang dan longsor di puluhan kecamatan.
Kapolres Sukabumi, AKBP Samian, menjelaskan bahwa pemanggilan ini dilakukan untuk melakukan klarifikasi terkait aktivitas perusahaan tambang, termasuk perizinan, tanggung jawab lingkungan, serta kepedulian mereka terhadap lingkungan pasca-penambangan. Hal ini merupakan tindak lanjut dari informasi yang diberikan oleh Walhi dan lembaga swadaya masyarakat lainnya tentang dugaan kerusakan lingkungan akibat aktivitas pertambangan.
AKBP Samian juga menyatakan bahwa investigasi di lapangan masih terus dilakukan untuk mengevaluasi dampak langsung operasi tambang terhadap lingkungan sekitar. Aktivitas pertambangan tersebut diduga merusak kawasan hutan di Gunung Guha, Desa Tanjungsari, Kecamatan Jampangtengah, serta lingkungan sekitar area tambang emas dan galian kuarsa untuk bahan baku semen.
Polres Sukabumi mendapat dukungan dari berbagai instansi dan lembaga dalam mengungkap penyebab bencana alam yang mengakibatkan kerusakan di sejumlah kecamatan dan menewaskan beberapa korban. Dengan pemanggilan perusahaan tambang ini, mereka diharapkan dapat memberikan penjelasan yang transparan mengenai proses penambangan, pengelolaan lingkungan, dan kontribusi mereka terhadap kerusakan lingkungan yang terjadi.
Investigasi ini menunjukkan pentingnya koordinasi antara aparat kepolisian, lembaga lingkungan, dan masyarakat untuk menjaga keberlanjutan lingkungan hidup. Penanganan masalah lingkungan di Kabupaten Sukabumi menjadi perhatian serius semua pihak untuk memastikan aktivitas pertambangan tidak merusak lingkungan.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok
