Repelita, Jakarta 13 Desember 2024 - Sosok Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Barat, Dedy Mandarsyah, tengah menjadi perhatian publik setelah putrinya, Lady Amellia Pramesti, terlibat dalam kasus penganiayaan terhadap dokter koas senior di Universitas Sriwijaya (Unsri). Lady Pramesti disebut menjadi dalang dalam penganiayaan tersebut, yang memicu kegaduhan di kalangan mahasiswa dan publik.
Selain kasus putrinya, Dedy Mandarsyah juga pernah terseret dalam kasus korupsi di Kalimantan Timur. Sebelumnya, Dedy pernah menjabat sebagai Kepala Bidang Preservasi BPJN Kaltim. Pada saat itu, ia terlibat dalam penandatanganan proyek infrastruktur yang menghubungkan kawasan Paser dengan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Proyek tersebut melibatkan Kepala Satuan Kerja (Satker) BPJN Kaltim, Rahmat Fadjar, yang terbukti menerima suap dalam proses lelang proyek infrastruktur. KPK kemudian berhasil menangkap Rahmat Fadjar melalui Operasi Tangkap Tangan (OTT) dengan menyita bukti berupa uang tunai dalam jumlah miliaran rupiah.
Meskipun atasan Dedy Mandarsyah dipenjara akibat kasus korupsi tersebut, Dedy berhasil terbebas dari masalah hukum. Namun, perhatian publik kembali tertuju padanya setelah kasus putrinya mencuat ke permukaan.
Publik mempertanyakan peran Dedy Mandarsyah dalam berbagai isu ini, baik dalam kapasitas sebagai pejabat publik maupun sebagai orang tua Lady Amellia Pramesti. Berbagai kalangan menyoroti keterhubungan antara posisi Dedy Mandarsyah di pemerintahan dan kasus yang menimpa anaknya di dunia medis.
Dengan berbagai masalah yang menghimpit Dedy, banyak pihak meminta adanya penanganan serius untuk membersihkan nama serta memastikan pertanggungjawaban dari semua pihak yang terlibat dalam isu ini.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok
