Kemarahan Demonstran usai Pemakzulan Presiden Yoon Suk-yeol Gagal

 

Jakarta, 8 Desember 2024 - Demonstrasi besar-besaran terjadi di sekitar gedung Majelis Nasional Korea Selatan (Korsel) setelah pemakzulan Presiden Yoon Suk-yeol gagal dilakukan. Pemakzulan tersebut batal karena jumlah anggota parlemen yang hadir tidak mencapai kuorum.

Ratusan ribu demonstran memenuhi jalanan di sekitar kompleks Majelis Nasional. Mereka menyerukan pemakzulan presiden dengan teriakan lantang, "Lengserkan dia!" Sebagian besar dari mereka menyalahkan Partai People Power (PPP) yang berkuasa atas kegagalan tersebut.

Dalam aksi tersebut, beberapa demonstran mencoba memanjat tembok dan barikade polisi di sekitar kompleks Majelis Nasional. Namun, upaya tersebut dicegah oleh demonstran lain yang menyerukan aksi damai. Para demonstran membawa poster dan menyampaikan protes atas kebijakan Presiden Yoon Suk-yeol, termasuk deklarasi darurat militer di Seoul yang memicu ketegangan.

Majelis Nasional sebelumnya mengadakan sesi pleno pada Sabtu untuk memberikan suara terkait pemakzulan Presiden Yoon. Namun, pemakzulan membutuhkan persetujuan dari 200 anggota parlemen. Dalam pleno tersebut, hanya ada 192 anggota parlemen oposisi yang mendukung, ditambah 3 anggota PPP, sehingga pemakzulan tidak memenuhi kuorum.

Sebagai bentuk protes, demonstran membentuk barisan dan berbaris mengelilingi kompleks Majelis Nasional. Mereka berusaha mengepung kompleks tersebut untuk mendesak para anggota parlemen mendukung pemakzulan.

Di tengah rumor bahwa anggota parlemen PPP mungkin akan keluar dari kompleks melalui gerbang samping, beberapa demonstran bergerak ke arah tersebut untuk memastikan aksi protes tetap berlangsung secara efektif.

Demonstrasi ini menyoroti meningkatnya ketidakpuasan terhadap kepemimpinan Presiden Yoon Suk-yeol dan kebijakan-kebijakan yang dinilai kontroversial oleh masyarakat.(*)

Editor: Elok WA R-ID

Baca Juga