Repelita, Jakarta 19 Desember 2024 - Gibran Rakabuming, Wakil Presiden Republik Indonesia, mengungkapkan bahwa dirinya memiliki nasib yang sama dengan Stefanus Gusma, mantan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang juga menjabat Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik, usai dipecat. Pernyataan tersebut disampaikan Gibran dalam sambutannya saat pelantikan Pengurus Pusat Pemuda Katolik pada Selasa (17/12/2024).
Dalam video yang beredar di media sosial, Gibran mengungkapkan bahwa ia bersama Gusma baru saja "dikeluarkan" dari PDIP. Gibran menekankan bahwa perbedaan dalam politik adalah hal yang wajar, dan dalam demokrasi, hal tersebut seharusnya diterima dengan lapang dada. "Perbedaan itu hal yang biasa. Perbedaan itu yang menawarnai demokrasi kita," ujarnya.
Namun, pernyataan Gibran tersebut menuai kritikan dari politikus PDIP, Mohamad Guntur Romli. Guntur menanggapi dengan menyebut Gibran berbohong, karena menurutnya Stefanus Gusma mengundurkan diri dari PDIP sejak Januari 2024, bersama dengan Maruarar. "Wapres kok bohong. Tidak ada nama Gusma di 27 orang yang dipecat itu," cuit Guntur melalui akun Twitter-nya. Ia menyebutkan bahwa Gusma dan Maruarar mengundurkan diri karena mengetahui diri mereka tidak sejalan dengan PDIP.
Beberapa netizen memberikan komentar pedas terkait isu ini. Salah satunya, akun @panj*******, yang menilai bahwa Gibran seharusnya tidak curhat soal pemecatan di acara organisasi keagamaan, dan hanya mencari simpati. Akun lain, @yud********, menyebutkan bahwa Gibran seharusnya dapat membedakan antara mengundurkan diri dan dipecat. Sementara itu, @bas********* menyarankan agar masalah pribadi tersebut tidak dipublikasikan karena tidak ada nilai yang signifikan untuk masyarakat.
Tidak sedikit juga yang mengingatkan bahwa setiap partai memiliki aturan yang harus dipatuhi oleh para kadernya. Akun @her******* menegaskan bahwa tidak semua kader yang keluar dari PDIP dipecat, karena beberapa memang memilih mengundurkan diri.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok