Repelita Jakarta - Juru Bicara PDIP Guntur Romli mengungkapkan bahwa Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, memiliki video skandal yang melibatkan elit politik Indonesia.
Guntur Romli mengibaratkan skandal tersebut lebih besar dari kasus Watergate di Amerika Serikat.
Salah satu video yang dimilikinya, menurut Guntur, terkait dengan upaya kriminalisasi terhadap mantan calon presiden Anies Baswedan melalui dugaan kasus korupsi.
“Iya, itu benar adanya. Saya sudah menonton beberapa, beserta bukti-bukti yang valid, kuat, dan sah,” ujar Guntur Romli.
Selain itu, Guntur juga menyebutkan adanya video yang menunjukkan penyalahgunaan kekuasaan oleh petinggi lembaga penegak hukum untuk menutupi masalah anggota keluarganya.
“Ada video khusus soal kriminalisasi Anies Baswedan beserta bukti-buktinya. Ada soal petinggi penegak hukum yang kewenangannya disalahgunakan untuk menyelesaikan masalah pribadi anak penguasa,” kata Guntur.
Guntur juga menekankan bahwa skandal yang akan diungkap oleh Hasto Kristiyanto lebih besar dan bombastis dibandingkan dengan kasus Watergate.
“Ini skandal besar melebihi kasus Watergate di Amerika. Bagaimana rekayasa hukum dengan menyalahgunakan aparat negara dipakai untuk membunuh lawan politik. Daya ledaknya luar biasa,” ujarnya.
Ia meyakini informasi yang dimilikinya sangat akurat, mengingat Hasto Kristiyanto telah berada di lingkar kekuasaan pemerintahan Presiden Joko Widodo selama sembilan tahun.
“Bagaimana pun saudara Sekjen itu ada di pusaran kekuasaan selama 9 tahun, tanpa harus menjadi pejabat publik. Sangat-sangat mengetahui setiap detail peristiwa,” kata Guntur.
Guntur juga menambahkan bahwa Hasto Kristiyanto telah mendukung Presiden Joko Widodo selama 23 tahun di PDIP, sehingga ia memiliki banyak rahasia dan bukti yang dapat diungkap.
“Khusus untuk seorang mantan penguasa, saudara Sekjen selalu membersamai dan membela dia dan keluarganya selama 23 tahun ini. Rahasia sekecil apapun dan buktinya dipegang oleh saudara Sekjen,” tegas Guntur.
Ia mengungkapkan bahwa video-video tersebut menunjukkan bagaimana para elit politik menyalahgunakan kekuasaannya untuk melakukan korupsi dan mengintervensi proses penegakan hukum.
“Betul (akan diungkap ke publik). Sebagai perlawanan. Bukan serangan balik tapi sebagai perlawanan terhadap kriminalisasi,” ujar Guntur.(*)
Editor: Elok WA R-ID