Wapres Gibran Rakabuming Dinilai Berpotensi Maju di Pilpres 2029, Ini Cara Menghalanginya
Jakarta, 06 Desember 2024 – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, putra dari Presiden Joko Widodo, kembali menjadi sorotan publik. Belum lama ini, dirinya terlihat aktif membagikan susu dan buku dalam sejumlah blusukan yang mendapat perhatian warganet. Tindakan ini pun dianggap sebagian pihak sebagai bentuk kampanye terselubung menuju Pilpres 2029.
Pencitraan yang dilakukan Gibran dinilai mirip dengan gaya kampanye sang ayah, Jokowi, yang dikenal dengan blusukan dan berinteraksi langsung dengan masyarakat. Hal ini dirasa ampuh karena hingga saat ini, banyak masyarakat yang masih mendukung Jokowi maupun Gibran. Namun, tak sedikit pula yang berpendapat bahwa Gibran belum cukup memiliki kemampuan untuk menjadi Presiden pada 2029 mendatang.
Salah satu warganet di platform X, @hnirankara, menyarankan adanya cara untuk menjegal Gibran di Pilpres 2029, dengan melakukan kritik konstruktif terhadap kebijakan dan ide-ide yang dijalankannya. Kritik ini berfokus pada kebijakan yang dinilai tidak sesuai dengan kepentingan publik, seperti pembagian bantuan sosial yang sering kali diklaim sebagai program dari Gibran, padahal dana tersebut berasal dari pajak rakyat.
Menurutnya, kritik konstruktif tersebut bukan hanya untuk menyoroti kebijakan yang kurang tepat, tetapi juga untuk mengedukasi masyarakat yang kurang memahami politik dan hukum tata negara. Ia menambahkan bahwa kritik yang diarahkan dengan cara yang benar akan membantu memperbaiki kebijakan tanpa melanggar etika kampanye.
"Jika kita peduli dengan masa depan negara, kritik konstruktif ini dapat membantu mencegah potensi kerusakan lebih lanjut. Namun, langkah ini hanya akan berhasil jika kita bersama-sama memberikan edukasi kepada masyarakat," ujar @hnirankara dalam postingannya.
Selain itu, @hnirankara mencontohkan Pilkada Jakarta sebagai bukti keberhasilan kritik konstruktif dalam memengaruhi kebijakan politik. Ia berharap, langkah serupa dapat diterapkan di daerah lain untuk mencapai perubahan yang lebih baik.(*)
Editor: Elok WA R-ID