Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Batalnya Pameran Yos Suprapto, Fadli Zon Sebut Ada Karya yang Menyinggung Budaya

 

Repelita, Jakarta 21 Desember 2024 - Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, akhirnya angkat bicara terkait kontroversi pameran seni tunggal Yos Suprapto yang dihentikan mendadak. Dari 30 karya yang dipamerkan, lima di antaranya menuai kritik tajam karena dinilai vulgar dan berpotensi menyinggung pihak tertentu.

"Misalnya, ada satu lukisan yang memperlihatkan orang telanjang, bersenggama, dan memakai topi yang memiliki ciri budaya tertentu," ujar Fadli Zon, Jumat, 20 Desember 2024. Ia menjelaskan bahwa topi tersebut menyerupai atribut budaya yang dikenakan raja Mataram atau Jawa. "Itu kan bisa menyinggung orang lain," tambahnya.

Fadli Zon juga menyoroti persoalan kurasi dalam pameran tersebut. Ia menyebut bahwa ketidaksepahaman antara kurator dan seniman menjadi salah satu penyebab pameran tidak dapat dilanjutkan.

"Biasanya dalam pameran itu harus ada kurator, dan tema sudah disepakati. Kalau tidak salah, temanya tentang kedaulatan pangan. Namun, kabarnya sejumlah lukisan dipasang sendiri oleh seniman dan tidak ada kaitannya dengan tema tersebut," jelasnya.

Suwarno Wisetrotomo, kurator Galeri Nasional Indonesia, sebelumnya mengundurkan diri karena perbedaan pandangan dengan Yos Suprapto. "Kuratornya tidak sepakat dengan sejumlah karya yang dipamerkan. Mungkin ada motif politik lain yang membuatnya mundur. Ya, tidak mungkin ada pameran tanpa kurator," tegas Fadli Zon.

Pihak Galeri Nasional Indonesia menyatakan bahwa karya-karya tersebut tidak sesuai dengan tema kurasi yang telah ditetapkan. Mereka menyebut bahwa karya-karya itu merupakan inisiatif pribadi dari seniman untuk turut serta dalam pameran. Setelah evaluasi, kurator menilai karya-karya itu tidak relevan dengan tema yang telah ditentukan.

Yos Suprapto menyatakan kekecewaannya atas penghentian pameran dan memutuskan untuk tidak lagi bekerja sama dengan Kementerian Kebudayaan maupun Galeri Nasional. "Saya tidak mau lagi berurusan dengan Galeri Nasional dan Kementerian Kebudayaan," ujarnya.

Budayawan Eros Djarot menyebut keputusan penghentian pameran tersebut mencerminkan ketakutan yang berlebihan dari pihak kurator. "Saya rasa itu ekspresi kurator yang takut secara berlebihan," komentarnya.

Fotografer sekaligus pengamat seni, Oscar Motulloh, bahkan menyebut pembatalan ini sebagai bentuk pembredelan seni rupa. "Ini adalah pembredelan pameran seni rupa pertama di era Prabowo Subianto," ujarnya.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved