Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Akun Medsos Anak Bos Toko Roti Kejam Aniaya Pegawai Digeruduk,Anggota DPR Kesal: Gaya Lu Selangit

 Kisah Pilu Karyawati Korban Arogansi Anak Bos Toko Roti, Kepala Bocor dan Disebut Orang Miskin

Repelita, Jakarta 15 Desember 2024 - Akun media sosial anak bos toko roti di Cakung, Jakarta Timur, tengah menjadi sorotan setelah terungkap melakukan penganiayaan terhadap pegawainya hingga kepala korban bocor. Pelaku, berinisial GSH, mendapat perhatian khusus dari anggota DPR RI, Ahmad Sahroni, yang mengecam keras tindakan kejam tersebut.

Ahmad Sahroni mengecam tindakan GSH melalui media sosial, membagikan video penganiayaan yang dilakukan anak bos toko roti tersebut terhadap korban, Dwi Ayu Darmawati (19). Sahroni menegaskan bahwa tindakan GSH menunjukkan arogansi yang tidak dapat ditolerir.

Penganiayaan brutal itu terjadi pada 17 Oktober 2024 lalu. Namun, hingga dua bulan berlalu, pelaku masih bebas berkeliaran meskipun kasus ini sudah ditangani kepolisian. Hal ini membuat publik semakin geram dan viral di media sosial.

Publik memberikan simpati kepada Dwi Ayu dan menggeruduk akun media sosial GSH. Netizen ramai membanjiri komentar pedas di akun Facebook dan Instagram GSH, mengecam pelaku yang dianggap kebal hukum.

Sahroni juga melontarkan ejekan kepada GSH di media sosial, menyiratkan kekesalannya terhadap perilaku pelaku yang tidak takut dilaporkan.

Dalam kronologi yang diungkapkan Dwi Ayu, penganiayaan terjadi setelah ia menolak permintaan GSH untuk mengantarkan makanan ke kamar pribadi anak bos tersebut. GSH marah dan menganiaya Dwi Ayu dengan melempar berbagai barang, seperti patung, kursi, dan loyang kue. Akibat serangan tersebut, kepala Dwi Ayu bocor dan mengeluarkan darah.

Akun media sosial anak bos toko roti yang kejam menganiaya pegawai hingga kepala bocor jadi sorotan dan digeruduk netizen (kolase Instagram)

Kejadian itu membuat Dwi Ayu terpaksa bersembunyi di dekat oven toko karena tidak dapat bergerak. Pelaku kemudian panik dan melarikan diri setelah melihat darah yang mengalir dari kepala korban.

Penyidik Polsek Cakung terus menangani kasus ini, telah memeriksa tiga saksi kunci, dan melakukan visum terhadap korban dua bulan lalu. Polisi juga melakukan pengecekan di lokasi kejadian untuk mendalami kronologi penganiayaan yang memicu kepedihan publik ini.

Kasus ini menunjukkan bahwa penanganan hukum masih berjalan, meskipun terduga pelaku masih berstatus sebagai saksi. Kapolres Metro Jakarta Timur melalui Kasie Humas, AKP Lina Yuliana, memastikan bahwa pihak kepolisian serius dalam menyelidiki kejadian ini.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved