Repelita, Jakarta 17 Desember 2024 – PDIP resmi memecat Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, dan Bobby Nasution dari keanggotaan partai. Dengan keputusan ini, ketiganya tidak lagi menjadi kader PDIP.
Pengumuman pemecatan disampaikan langsung oleh Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP, Komarudin Watubun, yang melakukannya atas perintah Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Komarudin menjelaskan bahwa keputusan ini diumumkan sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai, serta disaksikan oleh para Ketua DPD Partai dari seluruh Indonesia.
1. 3 SK Jadi Dasar Pemecatan
PDIP memecat Jokowi, Gibran, dan Bobby berdasarkan tiga surat keputusan yang ditetapkan dalam waktu berbeda. Jokowi dipecat melalui Surat Keputusan nomor 1649/KPTS/DPP/XII/2024 tertanggal 14 Desember 2024. Gibran dipecat berdasarkan Surat Keputusan nomor 1650/KPTS/DPP/XII/2024 tertanggal 4 Desember, sedangkan Bobby Nasution berdasarkan Surat Keputusan nomor 1651/KPTS/DPP/XII/2024 yang juga berlaku sejak 4 Desember 2024.
2. SK Pemecatan Diteken Megawati Soekarnoputri
Komarudin menyampaikan bahwa semua SK pemecatan tersebut telah ditandatangani langsung oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, serta Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto.
3. Pengumuman Pemecatan Dihadiri Petinggi PDIP
Pengumuman pemecatan juga dihadiri oleh para petinggi PDIP, seperti Bambang Wuryanto (Bambang Pacul), Said Abdullah, dan Olly Dondokambey. Mereka mengenakan atribut merah khas partai dan duduk di hadapan meja pengumuman bersama Komarudin Watubun. Meski Ketua Umum Megawati Soekarnoputri tidak hadir, posisi strategis pengurus DPP lainnya menunjukkan keseriusan dalam keputusan ini.
4. Gibran Dipecat karena Jadi Cawapres Prabowo
Salah satu alasan pemecatan Gibran adalah ketidakwajaran dalam mengikuti keputusan partai terkait pencalonan sebagai wakil presiden dari partai lain. Gibran sebelumnya terlibat sebagai juru kampanye nasional untuk pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, namun kemudian diusung oleh Partai Golkar untuk menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto. Surat keputusan yang menetapkan hal ini juga menjadi salah satu pertimbangan PDIP.
5. Alasan Pecat Jokowi: Langgar Etik hingga Intervensi
PDIP mengungkap bahwa pemecatan Jokowi dilakukan karena berbagai pelanggaran kode etik. Jokowi dianggap mencederai kepercayaan rakyat kepada PDIP dan melakukan kegiatan yang merugikan partai. Salah satu poin penting dalam SK pemecatan Jokowi adalah intervensi yang dilakukan terhadap Mahkamah Konstitusi demi kepentingan pribadi dan keluarga.
PDIP menyatakan bahwa tindakan tersebut berdampak pada sistem hukum, demokrasi, serta moral bangsa. Semua hal ini dinilai sebagai pelanggaran kode etik dan disiplin anggota partai yang melanggar anggaran dasar PDIP. Akibat tindakan ini, PDIP memutuskan untuk memecat Jokowi demi menjaga integritas partai dan kepentingan nasional.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok
