2 Warga Malaysia Terlibat Bom Bali Dikeluarkan dari Penjara Guantanamo

 

Repelita, Jakarta 21 Desember 2024 - Amerika Serikat memulangkan dua warga Malaysia, Mohammed Farik Amin dan Mohammed Nazir Lep, yang telah ditahan selama 18 tahun di Penjara Teluk Guantanamo atas keterlibatan mereka dalam bom Bali 2002.

Kedua individu tersebut kini berada di Malaysia dan akan menjalani program deradikalisasi.

Menteri Dalam Negeri Malaysia, Saifuddin Nasution Ismail, melalui unggahan di media sosial pada Kamis, 19 Desember 2024, menyatakan bahwa program deradikalisasi akan dilakukan secara holistik.

"Pemerintah Persatuan Malaysia prihatin dan memperhatikan kesejahteraan dua warga negara Malaysia yang kembali dari Pusat Penahanan Teluk Guantanamo," tulis Saifuddin.

Program rehabilitasi ini dirancang untuk mendukung keduanya selama transisi ke "lingkungan terkendali" yang baru. Setelah itu, mereka akan melalui tahap reintegrasi ke dalam kehidupan keluarga.

Saifuddin menjelaskan bahwa tujuan akhirnya adalah memastikan kedua individu mampu hidup mandiri dan produktif di masyarakat.

"Pendekatan ini tidak hanya menyoroti komitmen kuat pemerintah terhadap kesejahteraan seluruh warga negara tetapi juga nilai-nilai pemerintahan Madani yang mengutamakan kesempatan kedua dan keadilan sosial," kata Saifuddin.

Sebagai bagian dari program ini, polisi akan melakukan pemantauan secara terus-menerus untuk memastikan keberhasilan rehabilitasi.

Farik dan Nazir sebelumnya ditahan di sel isolasi Guantanamo sejak penangkapan mereka di Thailand pada tahun 2003 oleh otoritas AS atas peran mereka dalam serangan bom Bali yang menewaskan 202 orang.

Pada Januari tahun ini, keduanya dijatuhi hukuman 23 tahun penjara setelah mengaku bersalah atas keterlibatan dalam bom Bali. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga