Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Sumbangkan Lahan untuk Program Tiga Juta Rumah
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait, menyumbangkan lahan miliknya seluas 2,5 hektare di Tangerang. Sumbangan ini bertujuan mendukung program tiga juta rumah yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto.
Dalam acara Diskusi Program Tiga Juta Rumah yang disiarkan secara virtual melalui YouTube Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman pada Senin (28/10/2024), Ara mengajak para pengusaha untuk berkolaborasi dalam program ini. Ia menyatakan, "Saya mulai dari diri sendiri sebagai menteri. Pada 10 November, saya akan mengundang pengusaha dan memberikan 2,5 hektare tanah saya di Tangerang."
Ara berharap lahan yang disumbangkan dapat digunakan oleh pengusaha properti untuk membangun rumah. Dalam delapan bulan ke depan, ia optimis ratusan masyarakat dapat memiliki rumah yang dibangun di atas lahan tersebut.
Menteri Ara menekankan pentingnya membangun ekosistem yang inklusif dalam proyek perumahan ini. Ia menyampaikan, "Mungkin 10 persen dari rumah tersebut akan diperuntukkan bagi TNI berpenghasilan rendah, ASN berpenghasilan rendah, dan guru berpenghasilan rendah."
Ara menjelaskan bahwa model kontribusi para pengusaha bisa beragam, termasuk melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Ia memberikan contoh, lahan dapat berasal dari bank atau tanah negara yang disita, kemudian pengusaha swasta dapat membangun rumah di lahan tersebut dan menyerahkannya secara gratis kepada masyarakat.
Sebelumnya, Ara mengaku telah menghubungi sejumlah pengusaha untuk membantu merealisasikan program tiga juta rumah. Ia bertekad konsep pelaksanaan program ini berbasis gotong royong.
"Saya sudah sampaikan kepada Pak Presiden bahwa konsep saya jika diterima adalah gotong royong semua," ujarnya sebelum acara serah terima jabatan Kementerian PUPR di Jakarta Selatan pada Senin (21/10/2024).
Selama lima tahun terakhir, Ara aktif dalam dunia usaha dan kini memanfaatkan relasinya untuk mendukung program ini. Ia meyakini bahwa kontribusi sektor swasta, terutama dalam penyediaan dana, sangat penting untuk membangun hunian.
"Nanti mungkin tanahnya dari negara, dan teman-teman pengusaha bisa membantu untuk membangunnya sebagai bagian dari CSR mereka," tuturnya. Ia menambahkan, "Saya yakin kita akan menciptakan sistem yang transparan dan membangun kepercayaan publik yang tinggi."(*)