Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, selama lebih dari 9 tahun partainya berada di luar pemerintahan dan kini kondisi itu telah berubah. Meski saat ini pihaknya sudah menjadi bagian di dalam pemerintahan, ia menekankan, sikap perjuangan Partai Demokrat tak bakal berubah.
Adapun Demokrat menjadi salah satu partai politik yang mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2024 hingga akhirnya pasangan itu dinyatakan memenangkan pemilu. Keduanya menjadi presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029.
"Bapak ibu sekalian, perjuangan Demokrat tidak berubah di manapun kita berada, di luar pemerintahan, apalagi saat ini sebagai bagian dari pemerintahan nasional," kata AHY saat perayaan HUT ke-23 Partai Demokrat di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Senin (9/9/2024).
AHY pun menginstruksikan kepada seluruh kadernya untuk serius mengawal proses transisi kepemimpinan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Prabowo. Sebab, ia menyebut, masyarakat menanti peran Partai Demokrat dalam pemerintahan mendatang.
"Insya Allah lima tahun kedepan peran kita semakin dinantikan oleh masyarakat dan kita bisa semakin berbuat untuk rakyat," tegas dia.
"Sekali lagi, mari dengan semangat memperingati ulang tahun ke-23 tahun ini, Demokrat untuk rakyat melanjutkan pembangunan, tingkatkan kesejahteraan," sambungnya.
Selain itu, Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) ini pun berharap agar pemerintahan Presiden Jokowi dapat menyelesaikan tugas dengan baik.
"Kita ingin pemerintahan hari ini bisa menuntaskan tugas-tugas dan mencapai target-targetnya, tapi kita berharap pemerintahan kedepan juga memiliki starting point untuk bisa lepas landas lagi dengan semakin baik," ujar AHY seperti dikutip dari era
SBY Singgung Partai Demokrat 10 Tahun Jadi Opisisi Jokowi hingga Ada Upaya Ambil Alih Partai
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyinggung berbagai lika-liku perjalanan Partai Demokrat, terutama dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Ia menyebut, pada masa itu, partai yang didirikannya melalui kondisi yang tidak mudah karena berada di luar pemerintahan.
Apalagi, lanjut dia, ada pihak tertentu yang tidak menginginkan Partai Demokrat berada di dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun, SBY tak menyebutkan secara gamblang siapa pihak yang dimaksudnya.
"Ten years menjadi partai di luar pemerintahan, karena memang ada pihak yang tidak menginginkan Partai Demokrat berada di pemerintahan, tidaklah mudah. Kami ingin do something untuk rakyat kita, jalannya juga tidak mudah," kata SBY saat menghadiri perayaan HUT ke-23 Partai Demokrat di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Senin (9/9/2024).
"Dalam kehidupan demokrasi yang belum matang benar, nasib partai yang ada di luar pemerintahan, sebutlah oposisi, juga tidak selalu mudah. Tanpa saya elaborasi, semua mengetahui dan merasakan tidak mudahnya itu," sambungnya.
SBY melanjutkan, hal yang sama juga dirasakan selama lima tahun terakhir. Menurut dia, dalam periode itu terjadi prahara yang ingin mengambil alih kepemimpinan dan Partai Demokrat.
"Ada prahara yang luar biasa, yang kalau Tuhan dan sejarah tidak bersama kita, kita tidak berada di tempat ini hari ini, termasuk saya yang menggagas dan membentuk berdirinya Partai Demokrat. Kita akan gone entah ke mana," ujarnya.
"Ada yang gamblang di mata kita kejadian itu, bakal diambil alihnya pimpinan dan partai ini. Ada yang masih misterius, hanya Tuhan yang tahu," tambah SBY.
Presiden ke-6 RI ini mengungkapkan, selama masalah itu berlangsung, banyak energi, pikiran, waktu dan biaya yang terkuras untuk menjaga kedaulatan partai. Namun, ia tak memerinci siapa pihak yang ingin merebut kedaulatan Partai Demokrat.
"Oleh karena itu, saya salut atas keberanian, keteguhan, dan upaya gigih mempertahankan kedaulatan kita, rumah kita, hak milik kita. Lima tahun tersita sangat banyak untuk itu," tegas SBY.
Lebih lanjut SBY mengatakan, dalam satu tahun terakhir, Partai Demokrat juga melalui masa yang tidak mudah. Tetapi, hingga akhirnya partai ini bisa memberikan kontribusi pada kemenangan pasangan presiden dan wakil presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.***