"Dari situ kami menyimpulkan bahwa Pak Anies sudah menerima keputusan DPP PKS mencagubkan Pak Anies dengan Pak Sohubul Iman sebagai cawagubnya," kata Khoirudin.
Secara terbuka keputusan ini diumumkan oleh Presiden PKS pada 25 Juni 2024.
Karenanya, ujar Khoirudin, ketika akhir Juli Presiden PKS dan timnya menyampaikan keputusan PKS langsung ke Anies soal tenggat waktu 4 Agustus tentu bukan terkait persetujuan calon petahana itu terhadap Sohibul Iman sebagai cawagubnya.
"Melainkan soal keberhasilan Pak Anies untuk mendapatkan kepastian tambahan dukungan dari partai lain seperti NasDem dan atau PKB agar Pak Anies dan Pak Sohibul Iman dapat didaftarkan sebagai Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta," ujar Khoirudin.
PKS Sudah Ajak Anies Jadi Kader
Khoirudin menuturkan, selama satu bulan lebih, PKS bahkan Presiden mereka, Ahmad Syaikhu terus bersafari ke sejumlah parpol agar mau ikut berkoalisi mengusung pasangan Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta.
Di antaranya menawarkan pasangan Anies-Sohibul ke NasDem, Perindo, PSI, PKB dan Gerindra.
"Tetapi sampai melewati tanggal 4 Agustus ketika PIC dari PKS menanyakan hasil perjuangan Pak Anies untuk mendapatkan kepastian dari NasDem dan atau PKB untuk mencalonkan Pak Anies, ternyata Pak Anies belum bisa mendapatkan kepastian," ujar Khoirudin.
Sementara dari pimpinan NasDem dan PKB, telah menyampaikan pernyataan terbuka yang mudah dipahami bahwa mereka tidak jadi memberi dukungan untuk Anies berlayar di Jakarta.
"Dari pimpinan Nasdem, Pak Sahroni dan PKB Pak Jazilul Fawaid justru pada akhir Juli dan awal Agustus malah menyampaikan pernyataan terbuka yang mudah dipahami bahwa mereka tidak jadi, tidak melanjutkan dukungan pada Pak Anies sebagai calon gubernur di Jakarta," kata Khoirudin.
Tak hanya itu, Khoirudin juga telah mengajak Anies untuk bergabung menjadi kader PKS agar lebih mudah bisa berlayar di Pilkada Jakarta.
"Saya Khoirudin pernah sampaikan langsung ke Pak Anies agar kalau tidak menerima Pak Sohibul Iman maka Pak Anies bisa mengenakan jaket putih masuk sebagai kader PKS.
Jadi nanti sebagai calon gubernur dari PKS sehingga bisa mengambil calon wakil gubernur dari luar PKS," kata Khoirudin.
Namun saat itu Anies menolak ajakan tersebut.
"Tetapi waktu itu Pak Anies tidak menyambut positif ajakan tersebut malah menyampaikan keinginan Pak Anies untuk netral," kata Khoirudin.
Singgung Pengorbanan Pilkada 2017
Dalam tanggapannya itu, Khoirudin juga menyinggung mengenai pengorbanan PKS yang begitu besar kepada Anies, baik di Pilkada Jakarta 2017 hingga Pilpres 2024.
"Pak Anies tentu masih ingat bahwa demi mencalonkan Pak Anies sebagai Calon Gubernur dalam Pilgub di Jakarta tahun 2017, PKS rela berkorban dengan menarik pencalonan kader utamanya yaitu Pak Mardani Ali Sera.
Bahkan ketika Pak Sandiaga Uno mundur dari Wakil Gubernur DKI Jakarta untuk menjadi cawapres dan menyatakan bahwa Wakil Gubernur Jakarta menjadi jatah PKS dan ketika PKS tidak juga mendapatkan haknya itu, PKS tetap menjadi kawan Pak Anies hingga selesai Husnul Khotimah sebagai Gubernur Jakarta dan bahkan mengusung sebagai calon presiden dalam Pilpres 2024 bersama NasDem dan PKB," ujar Khoirudin seperti dikutip dari tribunnews
Anies Baswedan rupanya protes soal deadline dari Partai Keadilan Sejahtera atau PKS kepada dirinya.
Protes Anies Baswedan ini terkuak setelah rekaman suaranya yang ditujukan ke Ketua DPW PKS Khoirudin, bocor ke media sosial, 11 Agustus 2024.
Diketahui, Jubir PKS yakni M Kholid menyebut ada batas waktu yang diberikan DPP PKS untuk mencari partai koalisi agar duet Anies-Sohibul Iman bisa berkontestasi dalam Pilkada Jakarta 2024.
Diketahui, Anies Baswedan terancam tak bisa berlaga di Pilkada Jakarta 2024, lantaran partai-partai pendukungnya memberi sinyal balik badan bergabung ke KIM Plus yang mengusung Ridwan Kamil.
Terbaru, Anies Baswedan, mengaku terkejut dengan pernyataan Juru Bicara Partai M Kholid, soal deadline untuk dirinya mencari tambahan kursi.
Hal tersebut disampaikan Anies dalam rekaman suara yang ditujukan kepada Ketua DPW PKS, Khoirudin, dan bocor di media sosial pada 11 Agustus 2024.***