Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyadari sulitnya mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024 karena keterbatasan syarat kursi di legislatif. Apalagi kalau pada akhirnya PKS menarik dukungan dari Anies.
Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Ahmad Iman Sukri mengatakan, PKB berpeluang besar mengekor PKS terkait pencabutan dukungan kepada Anies Baswedan untuk diusung di Pilgub Jakarta. "Jadi kalau PKS tidak ke Anies, otomatis ya PKB enggak bisa (mengusung Anies)," kata Iman dalam konferensi pers di kantor DPP PKB pada Senin (12/8/2024).
Pengusungan calon gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta membutuhkan 22 kursi DPRD DKI Jakarta dari partai politik (parpol) atau gabungan parpol. Adapun PKB tak memiliki kursi yang memadai guna mengusung Anies sendirian. "Karena PKS kan pemenang kan. PKB kursinya 10, kurang banyak," ujar Iman.
Selain itu, Iman menyinggung peluang berkoalisi dengan PDI Perjuangan (PDIP) di Pilgub Jakarta demi memberi jalan bagi Anies. Tapi Iman mengungkap PKB belum ada kesepakatan apapun dengan PDIP.
Secara matematis, PKB dan PDIP dapat mengusung cagub-cawagub kalau resmi berkoalisi. Tapi belum tentu PKB akan mengusung Anies. PKB dan PDIP tengah fokus menyusun skema koalisi untuk Pilgub Jawa Timur.
"Yang agak menguat sebetulnya di Jawa timur PDIP dan PKB kalau pilgub. Kalau di Jakarta ya tafsirkan sendiri lah," ucap Iman tanpa menjelaskan maksud ucapannya seperti dikutip dari republika
Sebelumnya PDIP dikabarkan berpeluang untuk mengusung Anies Baswedan pasca PKS secara terbuka menyatakan siap meninggalkan bekas Capres itu karena tidak memenuhi ekspetasi mencari sisa kursi tambahan untuk berlaga di Pilkada Jakarta.
Pengamat Politik Universitas Al Azhar Ujang Komaruddin menyakini jika wacana PDIP dan Anies Baswedan bekerjasama di Pilkada Jakarta akan sulit terwujud. Pasalnya, PDIP tidak punya kursi cukup untuk mengantarkan Anies berlayar kembali merebut kursi Jakarta 1.
"Seandainya jika PDIP mengusung Anies kan kursinya kurang dan berat sehingga tidak bisa berlayar," kata Ujang kepada wartawan, Sabtu (10/8/2024).
Ujang menilai sah-sah saja jika Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memberikan pesan kalau partainya membuka peluang Anies maju. Namun sekali lagi ia menekankan jika PDIP harus belajar dari PKS yang punya kursi terbanyak di Jakarta namun berat maju sendiri.