Presiden Joko Widodo mengeklaim, sejauh ini ada 472 investor yang minat berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, yang dituangkan dalam surat minat investasi (Letter of Intent/LoI).
Dari jumlah tersebut, berdasarkan seleksi dari Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) sebanyak 220 investor dinyatakan serius.
"Berkaitan dengan investasi, ada 472 investor yang ajukan dan tanda tangani LoI dengan OIKN, tetapi tetap diseleksi dan ketemu 220 investor yang serius dan pengin masuk ke IKN Nusantara," kata Jokowi saya groundbreaking sejumlah proyek di IKN, dikutip dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (13/8/2024).
Jokowi menuturkan, seleksi memastikan bahwa tidak semua investor bisa dengan mudah menanamkan modal di ibu kota baru tersebut.
Pemerintah sendiri saat ini masih memprioritaskan investasi dari dalam negeri meski banyak investor luar negeri yang tertarik.
"Semuanya tetap diseleksi, tidak ada langsung bisa, semuanya diseleksi. Kita harapkan nanti yang 220 (investor) juga segera diseleksi oleh Kepala Otorita untuk segera merealisasikan investasinya di IKN Nusantara," tuturnya.
Kepala Negara juga memastikan, pemerintah akan menerbitkan sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) secara cepat.
Dia bilang, HGB bisa terbit dalam waktu maksimal 11 hari setelah investor meneken perjanjian kerja sama dengan Otorita IKN untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Kepala Negara menuturkan, kecepatan penerbitan sertifikat HGB disampaikan langsung oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Oleh karenanya, ia meminta investor menagih janji tersebut kepada AHY.
"Nanti dari kementerian BPN akan mengeluarkan HGB-nya maksimal dalam waktu 11 hari, sangat cepat sekali. Yang ngomong bukan saya, yang ngomong Menteri Pertanahan. Jadi kalau salah, nanti dikejarnya ke Pak Menteri Pertanahan," ucap Jokowi.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sekaligus Plt Kepala OIKN Basuki Hadimuljono mengatakan, tidak semua pihak yang menyatakan minat investasi di IKN layak dikategorikan sebagai investor.
Berdasarkan evaluasi sebelumnya, hanya ada sekitar 220 LoI yang layak disebut sebagai investor.
Baca Juga
"Ini saya hanya melanjutkan menurut evaluasi sebelumnya, hanya 220-an yang layak disebut sebagai investor. Karena yang lainnya ada kontraktor, ada konsultan, ada supplier. Itu saya minta dijawab supaya mereka enggak digantungkan, tapi dijawab," tutur Basuki, Kamis (8/8/2024).
Setidaknya kata dia, dari jumlah tersebut, terdapat 60 investor yang siap mengeksekusi investasinya di IKN.
60 investor itu merupakan investor potensial yang sudah menyampaikan minat melalui surat minat investasi/letter of intent (LoI).
Dua di antaranya berasal dari luar negeri, yakni China dan Jepang. Dua negara ini bakal membangun proyek perumahan dan properti.
"Yang kemarin sudah groundbreaking (peletakan batu pertama) kan 45 (proyek), sisanya nanti siang saya akan undang lagi yang sudah dievaluasi yang sedang proses ada 60-an. Ini akan kita coba percepat lagi," kata Basuki seperti dikutip dari kompas
Pengusaha Masih Ragu Bangun Hotel di IKN, Tunggu Pengunjung Ramai
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) masih menimbang-nimbang untuk membangun hotel di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur (Kaltim). Hal ini dikarenakan belum diketahui berapa persentase jumlah penduduk dan kunjungan di IKN.
Ketua Umum BPP PHRI, Hariyadi BS Sukamdani menyatakan ketertarikan timbul jika ada prospek investasi yang menjanjikan. Artinya, investasi di sektor perhotelan harus didasarkan pada permintaan pasar atau banyaknya jumlah orang yang memesan kamar hotel.
Karena itu, PHRI masih melihat perkembangan di IKN depannya, termasuk jumlah kunjungan di kawasan ibu kota baru. Dia memastikan, bila kunjungan naik signifikan, maka PHRI akan menggelontorkan investasi untuk proyek hotel di IKN.
“Anggota PHRI tentu akan mengikuti perkembangan dari kunjungan yang ada di sana, jadi selama kunjungan itu nantinya meningkat tentu pastinya ada kebutuhan kamar hotel, pada saat itulah kami akan melakukan eksekusi pelaksanaan investasi di sana,” ujar Hariyadi saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan dikutip Selasa (13/8/2024).***