Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Di Puncak Keberhasilan, Kenapa Airlangga Mendadak Mundur? Mahfud MD Ungkap Keganjilan!

 

Eks Menko Polhukam, Mahfud MD, memberi tanggapan terkait mundurnya Airlangga Hartarto dari kursi Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar. Setidaknya ada tiga hal yang menjadi sorotan utama dalam polemik itu.

Namun, Mahfud mengaku tidak tahu secara pasti penyebab mundurnya Airlangga.

"Tadi saya sudah jawab, saya tidak tahu. Apakah itu intervensi dari Pak Jokowi, atau itu sebenarnya ada orang-orang nakal mengatasnamakan Pak Jokowi, atau memang ada konflik internal, karena politik itu kepentingan," kata Mahfud ditemui di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM), Rabu (14/8/2024).

Berbagai kemungkinan itu, kata Mahfud baru akan terjawab sesudah musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) Partai Golkar nanti.

"Nah itu semua akan terjawab, dari tiga alternatif itu, akan terjawab nanti sesudah munaslub atau munas yang dipercepat, yang konon di akhir Agustus," ujarnya.

Mahfud menilai hal ini menjadi bukti bahwa politik yang memang tidak statis. Perubahan-perubahan di dalam dunia politik bisa saja terjadi secara tiba-tiba.

"Tapi kalau saya sendiri, di luar urusan itu tadi saya sudah mengatakan, itu lah buktinya bahwa politik itu tidak statis, bisa saja besok tiba-tiba ada perubahan-perubahan lagi, bisa," ucapnya.

Pasalnya, Mahfud bilang tidak pernah ada yang menyangka Airlangga akan berhenti secara tiba-tiba.

Apalagi Airlangga sebagai ketum tengah berada di puncak keberhasilannya.

"Karena saudara tidak pernah nyangka Airlangga mau berhenti tiba-tiba, karena sebelumnya ini Airlangga hebat, Golkar dibawa dia naik, presiden di bawah dukungan Airlangga naik, Golkar kursinya naik, hebat, baru ngomong-ngomong gitu, ini calon menteri utama, unggulan, partainya besar pemilunya sukses, malamnya jatuh. Ada apa," ungkapnya.

Sebelumnya, Airlangga Hartarto telah resmi menyatakan mengundurkan diri dari Partai Golkar. Pengunduran dirinya ini sudah disampaikannya sejak Sabtu (10/8/2024) malam.

Dalam keterangan resminya, Airlangga menyebut pengunduran dirinya dilakukan karena ingin memuluskan transisi pemerintahan dari kepemimpinan presiden dan wakil presiden Joko Widodo alias Jokowi-Maruf Amin ke Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Selain itu, Airlangga juga menyebut keputusan ini dibuat demi menjaga keutuhan partai lambang pohon beringin itu seperti dikutip dari suara

Aburizal: Munas Sesuai Jadwal

Sebelumnya, Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie (ARB) meminta seluruh kader Partai Golkar tetap solid dan bersatu setelah berhasil mengantar Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2024-2029.

Aburuzal juga menyoroti meningkatnya perolehan kursi Partai Golkar di DPR melonjak dari 85 jadi 102 kursi.

"Apa yang diraih Partai Golkar saat ini merupakan buah soliditas dan persatuan kader di seluruh lini dan tingkatan," ujar Aburizal, Rabu (8/9/2024) pekan lalu.

ARB juga mengingatkan bahwa Keputusan Musyawarah Nasional Partai Golkar tahun 2019 yang kemudian diperkuat kembali lewat Rapimnas Golkar 2021 memutuskan bahwa Munas Partai Golkar akan digelar pada Desember tahun 2024.

"Saya meminta seluruh kader Golkar menaati keputusan Munas sebagai keputusan final dan tertinggi partai,” ujarnya.

Aburizal juga berharap Munas Partai Golkar nanti berlangsung terbuka.

"Dan mempersilakan kepada seluruh kader Partai Golkar yang berminat dan atau di gadang-gadang untuk menjadi Ketua Umum untuk mempersiapkan diri merebut simpati suara daerah," ujarnya.

Aburizal juga mengapresiasi seluruh pengurus DPD Golkar tingkat I dan II seluruh Indonesia yang tetap solid dan konsisten mendukung kepemimpinan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto serta menjunjung tinggi hasil keputusan Munas 2019 dan Rapimnas 2021.***

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved