Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Buntut Disebut Bau Kolonial Oleh Jokowi, Istana di Jakarta dan Bogor Diusulkan Jadi Objek Wisata

 

Istana Negara di Jakarta juga Istana Kepresidenan di Bogor diusulkan jadi objek wisata bila pemerintah pusat resmi pindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim).

Sejarawan Asep Kambali menyebut bahwa Istana Negara juga termasuk bangunan bersejarah, meski disebut Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengandung bau kolonial karena termasuk peninggalan penjajah.

"Saya melihatnya jika ada fleksibilitas untuk kepentingan edukasi sejarah, kebangsaan, tentu boleh (jadi objek wisata). Misalnya, seperti di Amerika juga seperti itu, gedung-gedung negara bekas pemerintahan dijadikan objek wisata, jadi gak masalah," kata Asep, dihubungi Rabu (14/8/2024).

Hanya saja, Asep menekankan pentingnya pengawasan yang ketat serta pengelolaan profesional bila bangunan negara itu dimanfaatkan jadi objek wisata.

Menurut Asep, Istana Negara pada dasarnya akan tetap menjadi tempat tinggal bagi presiden.

Untuk memanfaatkannya menjadi objek wisata, Asep mengusulkan kembali menjalankan kunjungan Istana Negara untuk umum seperti masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Dulu zaman Pak SBY ada Istura, Istana Untuk Rakyat, artinya rakyat bisa berkunjung ke Istana Merdeka tapi weekend, weekday digunakan oleh presiden. Itu kan menarik ya," ujarnya.

Asep menegaskan bahwa Istana Negara juga termasuk gedung bersejarah sekaligus bukti perjuangan pahlawan nasional.

Selain bisa dimanfaatkan kembali oleh pemerintah, juga ada baiknya menjadi sarana edukasi kepada generasi muda.

Konsep seperti itu, dikatakan Asep, telah lazim dilakukan oleh negara-negara di Eropa.

"Peninggalan sejarah itu salah satu tanda bukti kalau kita pernah dijajah. Bangunan kolonial di manapun, terutama di Eropa, mereka perlakukan dengan baik. Mereka 'jual', kemas menjadi objek pariwisata. Jadi pariwisata sejarah Eropa itu sangat bangkit," tutur Asep.

Indonesia dinilai bisa lakukan hal sama. Tidak hanya untuk Istana Negara, Asep menyampaikan bahwa hampir setiap daerah memiliki bangunan bersejarah peninggalan penjajah yang masih ada hingga sekarang.

"Bangunan kolonial yang tadinya milik penjajah itu kemudian dikuasai oleh kita. Itu sebagai bukti bahwa kita pernah menang, telah berhasil mewujudkan kemerdekaan kita sendiri," katanya seperti dikutip dari suara

Apa Maksud Jokowi Sebut Istana Jakarta dan Bogor Bau Kolonial?

Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut Istana Kepresidenan Jakarta dan Bogor berbau kolonial menjadi sorotan publik.

Pernyataan itu disampaikan saat menjamu para kepala daerah di Istana Negara Ibu Kota Nusantara (IKN).

Jokowi bercerita Istana Negara digunakan oleh Gubernur Jenderal Pieter Gerardus van Overstraten. Lalu Istana Merdeka dipakai Gubernur Jenderal Johan Wilhelm van Lansberge.

Adapun Istana Kepresidenan di Bogor, kata Jokowi, pernah dipakai oleh Gubernur Jenderal GW Baron van Imhoff.

"Jadi bau-baunya kolonial, selalu saya rasakan, setiap hari dibayang-bayangi," ucap Jokowi di Istana Negara, IKN, Selasa (13/8).

Direktur Eksekutif Algoritma Research and Consulting Aditya Perdana membaca sejumlah poin komunikasi politik dari pernyataan Jokowi tersebut.

Pertama, ia menilai Jokowi ingin mengukir citra baik terhadap pembangunan istana baru di IKN.

Hal itu ia lakukan dengan melabeli istana-istana lama sebagai buatan kaum penjajah.

"Bukan hanya itu ya, tapi menunjukkan adanya kebanggaan atas hasil karya sendiri dan dilakukan oleh kita sendiri yang menjadi poin utamanya," kata Aditya melalui pesan singkat, Selasa (13/8).

Makna kedua dari pernyataan Jokowi adalah pembuktian janji politik. Jokowi, kata Aditya, ingin menunjukkan ke publik bahwa pembangunan ibu kota negara baru bukan sekadar janji politik.***

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved