Kuasa hukum keluarga almarhumah Vina, Hotman Paris menanggapi soal kabar ditemukannya CCTV kasus Vina Cirebon.
Menurut Hotman Paris, CCTV kasus Vina Cirebon tidak bisa dijadikan sebagai alat bukti jika tidak dilakukan digital forensik.
"Ada perkembangan terbaru, katanya ditemukan CCTV. Tapi secara hukum, CCTV hanya sah sebagai bukti hukum apabila dilakukan digital forensik atas hardisk DVR-nya," kata Hotman Paris, dikutip terkini dari video unggahannya di akun Instagram @hotmanparisoffical, Minggu, 2 Juni 2024.
Selain itu, lanjut Hotman, apabila isi dalam hardisk CCTV itu telah digandakan lewat flash disk, maka flash disk itu lah yang harus diperiksa lewat digital forensik.
"Tanpa itu, dia bukan bukti otentik. Atau kalau pernah dikloning, flash disk-nya harus bisa di digital forensik," ujar Hotman.
"Digital forensik ini akan membuktikan siapa yang ada di dalam hardisk tersebut dan juga mengenai timing-nya kalau sudah pernah dikloning, yang dikloning itu yang di digital forensik," sambungnya.
Oleh karena itu, Hotman Paris kembali menegaskan bahwa CCTV tidak bisa jadi alat bukti sah secara hukum apabila tidak dilakukan digital forensik sebelumnya.
"Jadi CCTV tidak sah sebagai barang bukti kalau tidak dilakukan digital forensik," tuturnya.
Sebelumnya, hacker anonymous mengklaim telah menemukan bukti rekaman CCTV terkait kasus Vina Cirebon.
Klaim itu diungkapkan hacker anonymous lewat unggahannya di Tik Tok @youranonnews.int.
Dilihat dari unggahannya itu, tampak foto tangkapan layar yang menunjukkan jika dirinya memiliki beberapa bukti CCTV terkait kasus pembunuhan terhadap Vina dan kekasihnya, Eky tersebut.
Sementara pada keterangan unggahannya, akun itu mengancam akan melakukan serangan siber kepada berbagai portal Pemerintah Cirebon sebagai bentuk protesnya lantaran kasus Vina Cirebon belum juga terungkap sejak 2016 silam.
"Kami akan melancarkan serangan DDOS kebeberapa website pemerintahan Cirebon," tulisnya
