Rocky Gerung mengeluarkan kritik tajam terhadap langkah Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan.
Sebelumnya Zulkifli Hasan atau akrab disapa Zulhas mengusulkan anaknya sebagai pasangan calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta.
Menurut pengamat politik Rocky Gerung langkah ini dipandang sebagai bagian dari upaya membangun dinasti politik di Indonesia.
Rocky Gerung menyatakan bahwa tindakan Zulkifli Hasan tersebut adalah langkah yang mencerminkan semangat membangun dinasti politik.
Rocky Gerung menekankan ini bertentangan dengan semangat reformasi yang dulu diusung oleh partai politik seperti PAN.
Dikutip dari youtube pribadinya, Rocky Gerung mengatakan "PAN itu memang partai yang dirancang untuk jadi partai reformis."
"Jadi kalau kita banding sekarang partai yang dipimpin oleh Zulhas berubah menjadi partai nepotis KKN bahkan menyodorkan anaknya sendiri," tambahnya.
Rocky Gerung menyoroti bahwa partai politik seharusnya menjadi wadah bagi aspirasi rakyat, bukan alat untuk memuluskan jalan bagi keluarga politik tertentu.
Dengan mengusulkan anaknya sebagai pasangan cawagub, Zulkifli Hasan dianggap telah melanggar prinsip-prinsip etika politik yang seharusnya dijunjung tinggi.
Kritik tersebut bukan hanya ditujukan pada Zulkifli Hasan, tetapi juga pada sistem politik secara keseluruhan.
"PAN itu akhirnya kita nilai sebagai ya partai dinasti juga artinya menyodorkan sesuatu hanya untuk memuaskan nafsu berkuasa bukan lagi demokrasi yang dipertahankan di situ," ucapnya.
Menurut Rocky Gerung munculnya dinasti politik dinilai sebagai ancaman terhadap demokrasi dan keadilan politik di Indonesia.
Rocky Gerung menekankan bahwa proses politik harus transparan dan adil, serta tidak boleh didominasi oleh kepentingan kelompok tertentu.
Langkah-langkah seperti yang dilakukan oleh Zulkifli Hasan dianggap sebagai langkah mundur dalam upaya membangun demokrasi yang sehat dan berkeadilan.
Kritik Rocky Gerung tersebut menjadi sorotan publik dan memicu diskusi lebih lanjut tentang masa depan politik Indonesia.***
