Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Penonton Konser Tangerang Lentera Festival 2024 di Pasar Kemis Bakar-bakaran,Polisi Kejar Panitia

Ratusan muda-mudi marah konser Tangerang Lentera Festival 2024 yang ditunggu batal digelar, Minggu (23/6/2024) malam. (warta kota/gilbert)

  Aparat kepolisian memburu panitia penyelenggara konser musik yang batal digelar di Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang.

Pasalnya, Konser Tangerang Lentera Festival 2024 (TNG Lenfest) gagal terlaksana, sehingga menimbulkan kericuhan penonton.

Baca juga: Ruth Sahanaya Tampil Istimewa Tanpa Cela di Perayaan Monumental Konser 40 Tahun Simfoni dari Hati

Kapolsek Pasar Kemis AKP Ucu Nuryandi mengatakan, pihaknya tengah mengejar panitia penyelenggara festival musik itu.

Sebab pada saat peristiwa terjadi, tidak terdapat satu orang panitia pun di lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP).

"Untuk panitia lagi kami cari untuk bertanggung jawab, jadi panitia kami cari karena enggak ada di lokasi semuanya saat kejadian," ujar Ucu saat dikonfirmasi TribunTangerang.com, Minggu (23/6/2024) tengah malam.

"Artinya kepolisian mencari pihak panitia agar meminta pertanggung jawaban mereka setelah konser ini ricuh dan seluruh penonton kecewa, karena sudah membeli tiket masuk," sambungnya.

Menurutnya, Lenfest 2024 tersebut menghadirkan musisi yang bernuansa Jawa.

Tiket yang dijual seharga Rp 115.000 baik secara langsung ataupun daring.

"Acaranya itu bukan mengundang bintang tamu yang terkenal, kayak band-band waton gitu, apa gimana ya," katanya.

Diberitakan sebelumnya, kericuhan pecah dalam Konser Tangerang Lentera Festival 2024 (TNG Lanfest) yang diselenggarakan di Lapangan Sepakbola Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Banten.

Dalam peristiwa tersebut ratusan penonton yang hadir melampiaskan amarahnya dengan melempari panggung, merusak pagar pembatas, hingga membakar alat pengeras suara musik atau sound system.

Kapolsek Pasar Kemis AKP Ucu Nuryandi mengatakan, kercuhan tersebut bermula ketika Lentera Festival menggelar konser musik yang seharusnya dimulai sekitar pukul 19.00 WIB.

Pintu masuk menuju area konser pun telah dibuka sejak sore hari hingga dipadati oleh ratusan penonton yang telah membeli tiket.

Namun demikian, hingga pukul 19.15 WIB acara tersebut tidak kunjung dimulai.

Area panggung nampak gelap dan sepi, tanpa ada kehadiran pembawa acara.

Penonton yang geram pun mulai menyerukan agar acara segera dimulai oleh panitia dengan sorak sorai yang menimbulkan keriuhan.

Hingga 15 menit berlangsung tidak ada tanda-tanda panitia yang akan membuka acara konser.

Penonton pun kesal hingga melampiaskan kekecewaannya masing-masing hingga kericuhan tidak dapat terelakan.

"Peristiwa berawal dari keriuhan penonton yang kesal acara tidak kunjung dimulai, sehingga mereka berteriak menagih kepada panitia," ujar Ucu.

"Sampai sekitar pukul 19.00 WIB hingga 19.30 WIB, situasi mulai tidak terkendali, karena merasa kecewa kepada penyelanggara konser tersebut," imbuhnya.

Menurut Ucu, aksi para penonton tersebut didasari kekecewaan lantaran masyarakat telah hadir dan membeli tiket masuk Rp 115.000.

Kekesalan masyarakat semakin menjadi ketika panitia penyelenggara tetap menjual tiket konser secara langsung atau offline di lokasi, meskipun mengetahui acara bakal batal untuk diselenggarakan.

"Kerusuhan ini terjadi mulai sekitar jam 19.00 WIB, karena penonton masih ada yang nagih-nagih kalau mereka hadir di lokasi itu membayar tiket baik secara online ataupun offline," katanya.

"Jadi panitia penyelenggara ini tidak membayar artis yang akan tampil, kan kalau enggak ada artisnya acara juga enggak bisa dimulai," sambungnya.

Situasi semakin malam, akhirnya situasi tidak dapat terkendali. Ratusan penonton yang hadir mulai melempar panggung sebagai bentuk kekecewaan.

Bahkan alat pengeras suara atau sound system berukuran besar turut serta menjadi sasaran amukan masyarakat hingga dibakar dan membuat api membumbung tinggi.

"Kalau sound system iya benar dibakar sama penonton, cuma enggak sampai melebar kemana-mana hanya di sound system itu saja," tuturnya.

"Justru panggungnya enggak diisi-isi sama orang, panitianya malah gak berani memunculkan diri pada saat pelaksanaannya, makanya penonton merasa kecewa dan marah," terangnya.

Ucu memastikan, saat ini situasi di lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP) telah berhasil dikendalikan dan berangsur-angsur kondusif.

Sebab aparat kepolisian langsung mengambil kendali acara konser tersebut dengan tampil di hadapan penonton untuk mengumumkan bahwa konser dihentikan.

"Sudah kami himbau kepada penonton untuk balik kanan (pulang), karena konser musik ini kami hentikan, karena enggak ada artisnya," ucapnya.

"Jadi situasi sekarang sudah clear, sudah tidak ada penonton, kami juga mengerahkan sebanyak 120 personil gabungan kepolisian dengan TNI untuk mengamankan acara ini," jelas Ucu.

Sumber Berita / Artikel Asli : wartakota

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved