Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Nasib Said Amin Usai Rumahnya Digeledah, Benarkah Pengusaha Top Samarinda Ini Ikut Dibekuk KPK?

Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK menggeledah rumah mewah milik pengusaha top Samarinda, Kalimantan Timur, Said Amin.

Penggeledahan rumah Said Amin ini berlangsung Kamis (6/6/2024).

Penggeledahan tersebut diikuti kabar bahwa Said Amin ikut ditangkap KPK.

Lantas bagaimana nasib Said Amin usai penggeledahan rumahnya tersebut?

Diketahui, penggeledahan itu berkaitan dengan pengusutan kasus dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) mantan Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari.

Terbaru, KPK membantah menangkap Said Amin.

Melainkan hanya melakukan penggeledahan saja.

"Info sementara hanya penggeledahan saja dan tidak ada proses penangkapan," kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto kepada wartawan, Sabtu (8/6/2024).

Adapun penggeledahan di rumah Said Amin sebelumnya dibenarkan oleh Wakil Ketua KPK Alexander Marwata.

Alex mengungkap tim penyidik KPK menyita belasan mobil dari rumah Dewan Kehormatan KONI Kaltim itu.

"Iya [digeledah]. Ada belasan mobil yang disita," ungkap Alex kepada wartawan, Jumat (7/6/2024).

Dalam kasus pencucian uang Rita Widyasari, KPK sebelumnya telah menyita 536 dokumen dan barang bukti elektronik.

Selain itu, tim penyidik juga telah menyita 91 unit motor dan mobil mewah milik Rita Widyasari.

"Ada Lamborghini, McLaren, BMW, kemudian Hummer, Mercedes Benz, dan lain-lain, ada 91 termasuk mobil dan motor," kata Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis (6/6/2024).

Tak hanya itu, terdapat lima bidang tanah serta berbagai barang mewah lainnya yang disita KPK.

Ali membeberkan, terdapat 30 jam tangan mewah berbagai merek, seperti Rolex, Richard Mille, Hublot, dan lainnya.

Dia memastikan aset-aset tersebut sudah disita KPK untuk mengoptimalkan pemulihan kerugian keuangan negara akibat korupsi yang menjerat Rita Widyasari.

"Tentu dalam proses persidangan jaksa KPK akan memohon kepada majelis hakim untuk melakukan perampasan dan diserahkan kepada negara," kata Ali.

Ali memastikan, tim penyidik terus mengusut dan menelusuri aset-aset Rita yang diduga hasil dari tindak pidana korupsi serta mengumpulkan barang bukti lainnya.

Hal itu dilakukan dengan pemeriksaan saksi, penggeledahan hingga penyitaan.

"Saat ini mobil dan motor serta barang bukti yang lain tentu sebagian besar dititipkan di Rupbasan KPK di Cawang dan juga ada di beberapa tempat lain di Kalimantan Timur di Samarinda dan juga dititipkan di beberapa pihak dalam rangka perawatannya," tutur Ali.

Diketahui, KPK menjerat Rita dan tim suksesnya Khairudin atas tiga kasus korupsi, yakni suap, gratifikasi dan pencucian uang.

Dalam kasus suap, Rita diduga menerima suap sebesar Rp6 miliar dari Direktur Utama PT Sawit Golden Prima, Hery Susanto Gun alias Abun untuk keperluan inti dan plasma perkebunan kelapa sawit PT Sawit Golden Prima di Desa Kupang Baru, Kecamatan Muara Kaman.

Sementara, dalam kasus gratifikasi, Rita dan Khairuddin diduga menerima gratifikasi senilai Rp436 miliar terkait dengan sejumlah proyek di Kabupaten Kukar selama menjabat sebagai Bupati Kukar periode 2010–2015 dan 2016–2021.

Rita dan Khairudin telah divonis bersalah atas kasus suap dan gratifikasi ini.

Rita dihukum 10 tahun pidana penjara dan denda Rp600 juta subsider enam bulan kurungan, sementara Khairudin dihukum delapan tahun pidana penjara dan denda Rp300 juta subsider enam bulan kurungan.

Dalam pengembangan kasus dugaan gratifikasi dan suap ini, Rita dan Khairudin ditetapkan KPK sebagai tersangka kasus dugaan pencucian uang.

Keduanya diduga telah mencuci atau menyamarkan Rp436 miliar yang diterima mereka terkait fee proyek, fee perizinan, dan fee pengadaan lelang barang dan jasa dari APBD selama Rita menjabat sebagai Bupati Kukar.

Penyamaran ini dilakukan keduanya dengan membelanjakan sejumlah aset dan barang menggunakan nama orang lain.

Dalam mengusut kasus pencucian uang ini, tim penyidik telah menyita sejumlah aset dan barang mewah Rita yang diduga berasal dari tindak pidana korupsi.

Proses Penggeledahan

omisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih berada di rumah pengusaha Samarinda, Kalimantan Timur, Kamis (6/6/2024) sore.

Diketahui, KPK datang ke Samarinda menuju ke rumah salah seorang pengusaha yang ada di kawasan Jalan Pahlawan, Kota Samarinda, Kalimantan Timur.

Tim KPK berada di rumah tersebut kurang lebih enam jam, terhitung sejak pukul 11.00 Wita.

Hingga pukul 17.00 Wita, terpantau lembaga antirasuah tersebut masih berada di dalam area kediaman pengusaha batu bara Samarinda.

Sebelumnya, sekira pukul 12.00 Wita terpantau ada beberapa kendaraan masuk ke dalam area rumah itu. 

Beberapa kendaraan yang masuk tampak diingiri mobil petugas.

Selama pemantauan juga ada beberapa mobil yang keluar masuk dari rumah tersebut. 

Ketika gerbang atau pagar rumah pengusaha itu dibuka, tampak petugas yang berjaga di sana.

Dari informasi yang diterima, kegiatan KPK ke rumah itu diduga terkait kasus lama yang berhubungan dengan mantan Bupati Kukar, almarhum Syaukani Hasan Rais. (*)

Sumber Berita / Artikel Asli : tribunnews

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved