Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Mahasiswa Ngaku Kena Pukul Saat Aksi di DPRD DIY, Kapolresta Cek CCTV

 

Jogja - Satu mahasiswa mengaku kena pukul dari satpam dan kepolisian saat menggelar aksi di depan Gedung DPRD DIY, sore ini. Kapolresta Jogja Kombes Aditya Surya Dharma berjanji akan menyelidikinya.

"Ada demonstran menyatakan anggota kami ada yang melakukan (pemukulan), tapi akan kita identifikasi dulu ada atau tidak. Tadi sekilas anggota nggak ada, kita tidak tahu nanti sesuai CCTV," jelas Aditya kepada wartawan di Gedung DPRD DIY, Senin (10/6/2024).

Aditya mengatakan pihaknya akan menyelidiki rekaman CCTV untuk mengetahui pelaku pemukulan terhadap mahasiswa tersebut.

"Upaya kita akan identifikasi berdasar hasil rekaman CCTV dan beberapa kamera nanti akan liat siapa yang melakukan pemukulan. Itu nanti malam ini akan kita identifikasi akan kita lakukan proses hukumnya," ujar dia.

Aditya menyebut aksi saling tarik antara mahasiswa dan aparat terjadi usai mahasiswa membakar ban di depan Gedung DPRD DIY.

"Pada saat membakar ban ada reaksi pengamanan DPRD langsung inisiatif memadamkan memancing reaksi dari masyarakat (massa)," ujar Aditya.

Massa Aksi Bakar Ban di Depan DPRD DIY

Diberitakan sebelumnya, sejumlah mahasiswa yang mengatasnamakan diri Aliansi Cipayung Plus pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMI) menggeruduk Gedung DPRD DIY, Malioboro, Kota Jogja, siang ini. Kerusuhan pun pecah dan satu mahasiswa terluka kepalanya.

Pantauan detikJogja di lokasi, ratusan mahasiswa sampai di gedung DPRD DIY sekitar pukul 15.00 WIB. Sampai di gedung DPRD DIY, massa kemudian langsung berinisiatif membakar ban. Sontak hal tersebut menyebabkan gesekan antara aparat dan massa.

Kerusuhan dan saling dorong pun pecah, akibatnya satu mahasiswa terluka di kepala. Mahasiswa Institut Ilmu Alquran Annur Jogja itu Ahmad Tomi Wijaya, terluka di kepalanya.

"Kami dari massa aksi bersepakat bakar ban, cuma pengin membakar semangat kawan-kawan," jelas Tomi kepada wartawan, Senin (10/6).

"Cuma tadi dari aparat juga dari satpam DPRD melakukan penarikan sehingga kami dari mahasiswa coba menarik kembali apa yang sudah kami komitmenkan," lanjutnya.

Usai aksi tarik dari aparat tadi, Tomi mengatakan, ia langsung mendapat tindakan kekerasan dari aparat. Bahkan, ia sempat dilempar tabung apar yang dipakai untuk memadamkan api.

"Sehingga dari satpam dan kepolisian melakukan represif tadi. Sehingga kami yang kalah massanya ditarik sampai ke pojok sehingga terjadi pemukulan, diinjak-injak," ungkapnya.

"Saya sendiri, dan orang sekitar 8-10 dari satpam dan beberapa polisi. Diinjak, dipukul, dijatuhkan ke bawah, diinjak-injak lagi. Pakai sepatu sama tangan. Bahkan tadi tabung aparnya dilempar ke saya. Sampai kena badan," sambungnya.

Usai kejadian ini, kondisi pun berangsur kondusif setelah dikondisikan aparat. Selain itu, Wakil Ketua DPRD DIY Huda Tri Yudiana menemui massa. Hingga berita ini ditulis, aksi massa masih terus berjalan dengan diskusi bersama Huda.

"(Tuntutan) Terkait Tapera, terkait kerusakan negara yang saat ini lebih komersial terkait pendidikan," pungkas Tomi.

Sumber Berita / Artikel Asli : detik

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved