Upacara pelantikan berlangsung pada hari Selasa di Istana Grand Kremlin setelah pemilihan presiden pada bulan Maret, di mana Vladimir Putin menang dengan 87,28% suara. Ia akan memimpin Rusia selama enam tahun ke depan, hingga tahun 2030. Dalam upacara tersebut, presiden Rusia yang baru terpilih mengambil sumpah jabatan pada salinan khusus konstitusi.
Dalam pidatonya setelah upacara tersebut, Vladimir Putin menyatakan bahwa Rusia telah menjadi kekuatan besar berkat sikap tidak mementingkan diri sendiri dan patriotisme rakyatnya. Di tengah perubahan global yang cepat, ia menegaskan bahwa Rusia siap untuk pembangunan yang mandiri dan kuat untuk generasi mendatang.
Dia mengatakan bahwa dasar-dasar kenegaraan Rusia mencakup “keharmonisan antaretnis, pelestarian tradisi semua orang yang tinggal di Rusia – sebuah peradaban yang disatukan oleh bahasa Rusia.”
Putin menekankan bahwa prioritas utama negara ini adalah pelestarian masyarakat, nilai-nilai, dan tradisi yang telah berusia berabad-abad, dan mendesak agar upaya ini harus menyatukan organisasi publik dan keagamaan, partai politik, dan semua tingkat pemerintahan. Dia menyatakan kesiapan Rusia untuk memperkuat hubungan baik “dengan semua negara yang memandang Rusia sebagai mitra yang dapat diandalkan dan jujur,” dan menegaskan bahwa hal ini mewakili mayoritas global yang sebenarnya.
Moskow terbuka untuk berdialog mengenai keamanan dan stabilitas strategis, “bukan dari posisi yang memaksa, tanpa arogansi, keangkuhan, atau rasa eksepsionalisme, namun dengan syarat setara, menghormati kepentingan satu sama lain.”
Rusia tetap terbuka untuk berdialog dengan Barat, dengan menyatakan, "Pilihan ada di tangan mereka: apakah mereka berniat untuk terus berusaha menahan perkembangan Rusia , tetap menerapkan kebijakan agresif, dan tekanan bertahun-tahun terhadap negara kita, atau mencari jalan menuju kerja sama dan perdamaian. "
Bersama dengan mitra-mitranya dalam integrasi Eurasia dan pusat pembangunan kedaulatan lainnya, Rusia akan terus berupaya membentuk tatanan dunia multipolar, dan sistem keamanan yang setara dan tak terpisahkan, tegas Putin. [SPTK]
