Wapres terpilih Gibran Rakabuming Raka kembali diminta tanggapan mengenai program makan siang gratis. Progam ini menjadi salah satu program prioritas pemerintahan Prabowo-Gibran.
Gibran menekankan, program makan siang gratis ini harus benar-benar dirasakan oleh semua anak sekolah di Indonesia. Artinya, harus ada atensi khusus.
Namun ia belum tahu apakah diperlukan kementerian khusus untuk menjalankan program ini.
“Karena kita pengin program ini benar-benar impactfull, benar-benar bisa dirasakan oleh anak-anak sekolah. Tapi tunggu dulu, belum pasti masalah kementeriannya, tunggu dulu. Makanya harus ada atensi khusus,” kata Gibran di Balai Kota Solo, Selasa (7/5).
Namun Wali Kota Solo ini menyebut, yang pasti program itu akan menelan anggaran yang besar dalam pengerjaannya. Ia tak menampik pengawasannya tidak akan berjalan mudah.
“Karena melibatkan anggaran yang besar, distribusinya juga tidak mudah. Logistiknya juga tidak mudah, monitoringnya juga tidak mudah. Makanya harus kita ingin program ini bener-benar bisa berjalan,” ucap dia.
Sebelumnya, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memastikan program makan siang gratis Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, akan masuk ke dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025.
"Asta citanya presiden terpilih, dalam hal ini Pak Prabowo tentu dimasukkan, diintegrasikan dengan rencana kerja pemerintah tahun 2025. Kenapa? karena beliau yang akan melaksanakan pekerjaan atau tugas konstitusional untuk melakukan pembangunan pada tahun ke depan," ujar Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa.
Suharso mengungkapkan, Kementerian PPN/Bappenas tengah mengkaji program makan siang gratis tersebut, dari target hingga nilai gizinya.
Ia mengingatkan program makan siang gratis mengutamakan pangan lokal. Dia berharap daerah di Indonesia menjadi lebih berdaya dengan adanya program ini.
Estimasi kebutuhan anggaran untuk mengimplementasikan makan siang dan susu gratis di seluruh Indonesia mencapai lebih dari Rp 400 triliun.
