Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Rocky Gerung Bandingkan Rezim Jokowi dan Soeharto, Nilai Kekejaman Jokowi Lebih Tinggi

Kata "Gebuk" Era Jokowi dan Soeharto - Aktual.com

Repelita Jakarta - Pengamat politik Rocky Gerung memberikan penilaian tegas mengenai gaya kepemimpinan Presiden ke-7 RI Joko Widodo dibandingkan dengan Presiden ke-2 RI Soeharto.

Rocky menilai Jokowi sebagai mantan kepala negara yang paling kejam, bahkan melebihi kebengisan Soeharto.

Penilaian itu dikaitkan dengan megaproyek Ibukota Nusantara (IKN) yang digagas Jokowi.

“Apa kurang kejamnya Jokowi, dia bikin IKN, dia jual enggak laku ke China. Dia jual ke Amerika, enggak laku. Dia jual ke Mesir, gak laku. Dia jual ke Malaysia, Singapore, gak laku,” kata Rocky dikutip dari unggahan akun Instagram @filosof_in, pada Sabtu (23/8/2025).

Rocky menambahkan bahwa Jokowi memaksa oligarki untuk menyumbang secara langsung, dan ketika itu tidak cukup, Presiden memindahkan 40 persen APBN ke proyek IKN.

Dalam perbandingan sosial, Rocky menyinggung seorang pria berkeluarga di Kupang yang nekat mengakhiri hidup karena tidak mampu membeli beras.

“Bengisan siapa dengan pak Harto? Tidak pernah ada di zaman Soeharto orang bunuh diri karena enggak bisa makan,” ujar Rocky.

Pria tersebut setiap bulan menunggu bantuan dari Jokowi di depan gerbang kantor desa.

“Padahal orang ini setiap bulan di Kupang itu nunggu di pintu gerbang desa untuk dapat Bantuan Langsung Tunai (BLT),” tambah Rocky.

Ia menilai sistem bantuan Jokowi mendorong orang agar tidak produktif dan tidak pintar, terutama mereka yang menunggu BLT.

Rocky membeberkan bahwa sebagian besar penerima BLT dari Jokowi merupakan pemilih yang tidak tamat kelas 7 SMP.

“Bagaimana mungkin kita bicara hal-hal normatif, etik, pada pemilih yang 80 persen tidak tamat kelas 7. Artinya tidak tamat SMP,” imbuhnya.

Ia membandingkan era Soeharto, yang meski ditumbangkan oleh rakyat, menurutnya masih lebih baik dibandingkan rezim Jokowi.

“Zaman pak Harto, pak Harto kurang ajar, dia suruh konglomerat eksploitasi sumber daya. Berapa persen yang kembali ke negara, 35 persen,” terangnya.

“Zaman SBY berapa persen kembali ke negara? 27 persen. Jaman Jokowi 6 persen,” sambung Rocky.

Ia menegaskan bahwa hak rakyat untuk mendapatkan keadilan, termasuk hak emak-emak agar anaknya tidak terkena stunting, dibatalkan Jokowi melalui proyek infrastruktur yang tidak bermanfaat.

“Hak untuk dapat keadilan, hak emak-emak untuk dapat nutrisi supaya anak-anaknya punya masa depan tidak mengalami stunting dibatalkan Jokowi melalui proyek infrastruktur yang enggak ada gunanya,” pungkasnya.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok.

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved