Kenaikan PBB di Cirebon Capai 1.000 Persen, Paguyuban Pelangi Tuntut Pemerintah Tindaklanjuti Aspirasi Warga

 

Repelita Cirebon - Kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Kota Cirebon kini mencapai angka fantastis hingga 1.000 persen, memicu kekhawatiran dan kemarahan warga yang terdampak.

Sejumlah masyarakat bersiap mengikuti jejak warga Pati dengan menggelar aksi protes besar-besaran terhadap kebijakan yang dinilai memberatkan tersebut.

Paguyuban Pelangi Cirebon menjadi salah satu kelompok yang paling vokal menentang kenaikan PBB, dengan juru bicara Hetta Mahendrati menyatakan kebijakan ini sangat tidak masuk akal dan memberatkan warga.

“Kebijakan kenaikan ini bikin kami kecewa, gelombang penolakan akan terus bergulir,” ujar Hetta kepada wartawan, Selasa 12 Agustus 2025.

Hetta menekankan keberhasilan warga Pati dalam menunda kenaikan PBB menjadi motivasi bagi warga Cirebon untuk terus memperjuangkan hak mereka.

"Kenapa di Cirebon tidak bisa juga yang hampir naik 1.000 persen. Kami tidak pernah berhenti berjuang. Asal wartawan tahu, kami berjuang sampai kapan pun,” tegasnya.

Sementara itu, warga Pati hari ini menggelar aksi besar di Kantor Bupati Pati untuk menuntut pemakzulan Bupati Sudewo dari jabatannya, bahkan menduduki gedung DPRD setempat.

Tuntutan warga akhirnya didengar, dan DPRD Pati menyetujui hak angket serta pembentukan panitia khusus (pansus) untuk menindaklanjuti aspirasi tersebut.

Hetta menyebut bahwa organisasi Paguyuban Pelangi Cirebon telah melayangkan ultimatum kepada pejabat Pemerintah Kota Cirebon agar segera merespons aspirasi warga.

Apabila tuntutan tersebut tidak dipenuhi, warga Cirebon tidak akan ragu untuk meniru aksi unjuk rasa besar seperti yang terjadi di Pati.

Hetta menegaskan perjuangan warga Cirebon akan terus berlanjut hingga seluruh tuntutan mereka dikabulkan.

"Kalau di Pati bisa, kita juga harus bisa. Kami akan terus berjuang sampai tuntutan ini dikabulkan,” tegasnya. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga