Repelita Jakarta - Kreator konten Jerome Polin ikut menyuarakan kritik terkait kenaikan tunjangan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI yang sedang menjadi sorotan publik.
Melalui unggahan Instagram Story pada Kamis, 21 Agustus 2025, Jerome menyinggung situasi rakyat yang kesulitan secara ekonomi, sementara para anggota DPR justru menerima fasilitas dengan nilai tinggi termasuk tambahan tunjangan yang signifikan.
Dalam unggahannya, Jerome menuliskan, “DPR kan Dewan PERWAKILAN Rakyat. Lah, kalau rakyat susah, masa DPR-nya mewah?? Wkwk.” Ia juga mempertanyakan siapa sebenarnya rakyat yang dimaksud untuk diwakili oleh DPR.
Jerome menambahkan sindiran lain, “Rakyat mana yang diwakilkan??? Pejabat itu kan pelayan rakyat. Pelayan mana yang bisa hidup enak di saat tuannya melarat??” Unggahan ini mendapat perhatian luas dari warganet yang merasa kondisi tersebut memang ironis.
Isu kenaikan tunjangan DPR sebelumnya disampaikan oleh Wakil Ketua DPR RI, Adies Kadir. Ia menjelaskan bahwa beberapa tunjangan mengalami penyesuaian, salah satunya tunjangan beras yang meningkat dari Rp10 juta menjadi Rp12 juta per bulan.
Selain itu, tunjangan bensin juga bertambah dari kisaran Rp4–5 juta menjadi Rp7 juta per bulan. Adies menegaskan bahwa gaji pokok tidak mengalami perubahan, namun dengan penyesuaian tunjangan, total penerimaan bersih anggota DPR yang sebelumnya sekitar Rp58 juta kini bisa mencapai Rp69 hingga Rp70 juta per bulan.
Tidak hanya itu, Adies mengungkapkan bahwa anggota DPR juga akan menerima tunjangan rumah senilai Rp50 juta per bulan. Menurutnya, fasilitas tersebut diberikan lantaran para legislator tidak lagi mendapatkan rumah dinas sebagaimana sebelumnya.
Pernyataan resmi dari DPR ini justru menambah polemik karena masyarakat menilai langkah tersebut tidak sejalan dengan kondisi rakyat yang tengah menghadapi berbagai kesulitan ekonomi.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok.

