Repelita Jakarta - Salah satu tokoh Nahdlatul Ulama, Islah Bahrawi, menyampaikan sindiran tajam terkait kasus hukum yang menjerat Hasto Kristiyanto dan Tom Lembong yang akhirnya berujung pada pemberian amnesti dan abolisi oleh Presiden Prabowo Subianto.
Melalui cuitan di akun X pribadinya pada Jumat 1 Agustus 2025, Islah menyinggung pihak yang diduga menjadi pengorder kasus tersebut.
Menurutnya, pihak tersebut pasti gelisah dan sulit tidur nyenyak karena harus memikirkan konsekuensi yang bisa menimpa dirinya di kemudian hari.
Islah menuliskan, “‘Pengorder’ kasus Hasto dan Tom Lembong pasti tidak nyenyak tidur.”
Ia melanjutkan dengan menambahkan, “Mungkin berandai-andai tentang nasibnya ke depan.”
Dalam pernyataan lanjutannya, Islah juga mempertanyakan bagaimana reaksi KPK, Kejaksaan, dan para hakim yang menangani perkara ini setelah langkah politik Presiden Prabowo menggugurkan proses hukum melalui amnesti dan abolisi.
Ia menulis, “KPK, Kejaksaan dan juga para Hakim yang memutus perkara dua orang itu.”
“Bagaimana perasaanmu setelah sempat dibuat ‘dungu’ oleh pusaran politik seperti ini?” tulis Islah.
Di sisi lain, publik masih mempertanyakan siapa sebenarnya yang menjadi otak di balik pengorderan kasus ini.
Hasto Kristiyanto bukan tokoh politik biasa karena menjabat Sekjen PDI Perjuangan, partai yang berkuasa selama dua periode dan kini beralih ke jalur oposisi.
Sementara Tom Lembong dikenal luas sebagai ekonom progresif yang dekat dengan Anies Baswedan dan menjadi bagian dari tim pemenangan Anies pada Pilpres 2024.
Kasus hukum Hasto terkait Harun Masiku dan tuduhan pelanggaran ekspor strategis yang menimpa Tom Lembong muncul setelah Pilpres 2024 rampung dan kekuasaan beralih ke pasangan Prabowo-Gibran.
Penetapan status tersangka bagi Hasto oleh KPK serta pengusutan mendadak terhadap Tom Lembong oleh Kejaksaan Agung semakin menguatkan dugaan kriminalisasi dengan motif politik.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

