
Repelita Jakarta - Partai Solidaritas Indonesia dinilai menjadikan Presiden Ke-7 RI, Joko Widodo, sebagai roh politik untuk menjaga keberlangsungan partai.
Beberapa politisi PSI secara terbuka mengakui bahwa sosok Jokowi dan keluarganya sudah menjadi bagian penting dari identitas partai yang berlambang Gajah itu.
Ketua Dewan Pembina PSI, Jeffrie Geovanie, mengungkapkan bahwa dirinya pernah meminta para kader mengupayakan agar Jokowi atau keluarganya mau bergabung dengan PSI.
Menurut Jeffrie, permintaan itu pernah dia sampaikan kepada Raja Juli Antoni dan Grace Natalie.
“Kalau kalian tidak dapat anaknya Pak Jokowi, atau menantunya Pak Jokowi, atau Pak Jokowi sendiri, itu tahun 2023 bulan Januari. 2024, partai kita akan turun proporsi suaranya, dan itu adalah tahun terakhir kita ber-PSI, kita harus melakukan pemakaman terhadap PSI,” ujar Jeffrie dalam Kongres PSI di Solo, Jawa Tengah, Sabtu, 19 Juli 2025.
Jeffrie menjelaskan, sebelum Kaesang Pangarep menjadi ketua umum, dukungan suara untuk PSI sangat rendah.
Baginya, keberadaan Jokowi atau keluarganya adalah kunci agar partai tetap hidup.
“Kalau kalian tidak dapat sedikitpun darahnya keluarga Pak Jokowi, atau Pak Jokowi sendiri, kita tutup partai ini. Saya berikan waktu selambat-lambatnya tahun 2023 ini, dan 2024 kita tidak usah keluar biaya apapun untuk pemilu. Kita terima nasib saja,” tegasnya.
Jeffrie juga mengungkapkan bahwa upaya mendapatkan Kaesang tidak berjalan mulus.
Ia bercerita bahwa Raja Juli Antoni sempat mengalami kesulitan untuk menjalin komunikasi dengan Kaesang sejak Maret 2023.
“Walaupun kemudian kita mengalami penderitaan batin yang cukup panjang, dari bulan Maret 2023 kita diberikan harapan setengah palsu oleh Mas Kaesang,” ucap Jeffrie.
“Raja Juli Antoni (mengatakan), Mas Kaesang saat itu kalau update ke saya hampir setengah menangis. Enggak bisa dihubungin bang, sudah di WhatsApp, sudah dibaca, tapi enggak dibalas-balas,” tambahnya.
Ia menegaskan bahwa tanpa Jokowi atau keluarganya, PSI diyakini akan kehilangan kekuatan suara dan mati pelan-pelan.
“Kalau kalian enggak dapat anaknya Pak Jokowi, atau menantunya Pak Jokowi, atau Pak Jokowi sendiri, partai kita akan turun perolehan suaranya dan itu adalah tahun terakhir kita ber-PSI,” katanya lagi.
Jeffrie berharap suatu saat Jokowi benar-benar akan bergabung ke PSI.
“Orang yang kita idam-idamkan itu, orang yang kita anggap sebagai inspirasi kita dalam berpolitik, yaitu Pak Joko Widodo, pasti akan menjadi bagian dari keluarga besar kita,” ujarnya.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, menyebut bahwa sejak awal PSI memang menempatkan Jokowi sebagai pusat ideologi politik partai.
Menurut Adi, hal itu membuat PSI wajar sangat bergantung pada dukungan Jokowi dan keluarganya.
“Saya kira memang ideologi politik mazhab politik dan bahkan iman politiknya PSI itu sejak awal hanyalah Jokowi, jadi wajar jika PSI mengatakan butuh darah Jokowi untuk menyelamatkan PSI, menjadi partai besar,” kata Adi saat dihubungi, Minggu, 20 Juli 2025.
Adi menambahkan bahwa basis konstituen PSI memang identik dengan pendukung Jokowi.
Ia menilai pernyataan dukungan penuh Jokowi kepada PSI menjadi sinyal Jokowi akan total membantu membesarkan partai tersebut.
“Apalagi misalnya Jokowi secara eksplisit sudah terbuka akan mendukung penuh mendukung total PSI dan akan bekerja keras itu kan menegaskan bahwa Jokowi akan all out membesarkan PSI di masa yang akan datang,” ujarnya.
Adi menilai hanya waktu yang bisa membuktikan bagaimana kerja politik Jokowi bersama PSI benar-benar terlaksana.
“Tentu kerja politik dan waktulah yang akan menjawab saya kira disitu, jadi PSI yakin hanya Jokowi lah yang bisa menyelamatkan partai,” kata Adi.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

