Repelita Jakarta - Pegiat media sosial Yusuf Dumdum menanggapi keras surat permintaan fasilitasi perjalanan luar negeri atas nama istri Menteri Koperasi dan UKM, Tina Astari, yang viral di media sosial.
Surat tersebut menyebut Tina akan melakukan kunjungan ke tujuh negara Eropa untuk kegiatan bertajuk misi budaya.
Adapun negara tujuan yang tercantum dalam surat itu meliputi Turki, Bulgaria, Belanda, Belgia, Prancis, Swiss, dan Italia.
Yusuf Dumdum lewat akun media sosial X miliknya menyayangkan adanya surat tersebut.
Ia menilai, dalam negara yang menjunjung tinggi etika, seorang menteri seharusnya mengundurkan diri jika ada pelanggaran norma oleh keluarganya.
“Kalau negeri yang beradab dan menjunjung tinggi etika dan moral,” tulisnya.
“Maka pasti Menteri yang bersangkutan langsung mengundurkan diri ketika salah.”
Ia juga menilai kejadian seperti ini sudah terlalu lazim di Indonesia.
“Tapi mau gimana lagi. Semua sudah kadung cacat dan amburadul,” lanjutnya.
“Etika dan moral bangsa Konoha rusak sejak munculnya Nabi Palsu!” pungkas Yusuf dalam cuitan itu.
Menanggapi isu ini, Menteri UMKM Maman Abdurrahman memberikan klarifikasi bahwa kunjungan istrinya ke Eropa dilakukan menggunakan dana pribadi.
Maman menegaskan bahwa meskipun surat itu memakai kop kementerian, tidak ada penyalahgunaan anggaran negara.
“Saya tunjukkan dan saya sampaikan dokumen-dokumen pembayaran tiket langsung dari rekening pribadi istri saya. Itu satu,” kata Maman.
Ia menambahkan bahwa seluruh kebutuhan perjalanan seperti tiket, makan, transportasi, dan hotel dibayar menggunakan dana pribadi sang istri.
Maman juga menyatakan siap memberikan bukti jika diminta oleh pihak berwenang.
Kontroversi surat ini terus menyedot perhatian publik di media sosial dan memunculkan diskusi soal etika pejabat publik dalam menggunakan fasilitas negara. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok.