
Repelita Jakarta - Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni menyatakan dukungan penuh terhadap langkah cepat Polri dalam menangani perkara beras oplosan.
Ia menilai ketegasan kepolisian penting untuk menjaga kepercayaan publik.
“Saya mengapresiasi langkah cepat, tepat dan responsif Pak Kapolri beserta jajaran, dalam menindaklanjuti laporan soal kasus beras oplosan.
Ini bukti bahwa Polri tegas dan berani memberantas mafia pangan,” ujar Sahroni, Jumat 18 Juli 2025.
Ia menekankan perkara ini menyangkut kebutuhan pokok masyarakat.
Menurutnya, kerugian dan risiko dari praktik curang ini nyata dirasakan warga.
“Maka saya harap prosesnya berjalan cepat, dan para aktor-aktornya segera ditindak tegas.
Karena jangan sampai kita kehilangan kepercayaan masyarakat akibat membiarkan kejahatan masif seperti ini terus terjadi dan terulang,” lanjutnya.
Sahroni juga menyebut pengungkapan kasus ini dapat membuka tabir praktik kecurangan lain di sektor pangan.
Ia meminta Satgas Pangan Polri mengawasi semua sektor bahan pokok secara ketat.
“Ke depan, saya juga minta agar Satgas Pangan Polri mengawasi ketat semua sektor pangan lainnya.
Jangan hanya fokus ke beras saja,” katanya.
“Karena kalau praktik curang ini dibiarkan, kita bisa kehilangan kendali atas ketahanan pangan nasional.
Yang mana itu akan sangat menghambat program-program Pak Presiden Prabowo,” tutup Sahroni.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan 25 distributor akan diperiksa terkait dugaan beras oplosan.
Pemeriksaan juga diarahkan pada pihak distributor atau produsen yang menjual beras di bawah standar label kemasan.
Polisi bekerja sama dengan Kementerian Pertanian untuk pemeriksaan laboratorium.
Sementara Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebut masyarakat dirugikan hingga Rp99 triliun per tahun akibat praktik beras oplosan.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

