Repelita Jakarta - Pemerintah Brasil mendapat apresiasi dari pegiat media sosial Yusuf Dumdum atas upaya seriusnya dalam memperjuangkan keadilan bagi warganya, Juliana Marins, yang meninggal dunia saat mendaki Gunung Rinjani.
Lewat akun X pribadinya pada Kamis (3/7/2025), Yusuf menyatakan kekagumannya terhadap komitmen Brasil, bahkan ketika yang diperjuangkan hanya satu jiwa.
Ia menyebut pemerintah Indonesia seharusnya mencontoh kepedulian semacam ini, terutama dalam hal melindungi warganya di luar negeri.
"Harusnya pemerintah Indonesia begini juga perhatiannya kepada WNI yg ada di negara lain," tulis Yusuf.
Pemerintah Brasil melalui Kantor Pembela Umum Federal (DPU) bahkan membuka peluang untuk menempuh jalur hukum internasional guna menyelidiki kematian tragis Juliana.
Juliana Marins tewas pada 21 Juni setelah terjebak selama empat hari saat mendaki Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Taisa Bittencourt, advokat HAM dari DPU, menyebut pihaknya tengah melakukan autopsi ulang atas permintaan keluarga korban.
Menurutnya, hasil autopsi kedua ini akan menjadi penentu apakah akan diajukan penyelidikan secara internasional atau tidak.
"Kami menunggu laporan (dari pihak Indonesia) dan setelah laporan ini sampai di kami, kami akan menentukan langkah-langkah selanjutnya," ujar Bittencourt kepada media lokal Globo.
"Autopsi kedua ini adalah atas permintaan keluarga Juliana," tambahnya. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok