Anies Tak Punya Posisi di Ormas Gerakan Rakyat, Ketum: Yang Penting Terus Bersama

Repelita Jakarta - Enam bulan setelah dideklarasikan, organisasi masyarakat Gerakan Rakyat belum menentukan posisi resmi Anies Baswedan dalam struktur kepengurusan.

Ketua Umum Gerakan Rakyat, Sahrin Hamid, menegaskan bahwa meskipun Anies belum memiliki posisi formal, kehadirannya tetap dianggap sebagai bagian penting dari gerakan tersebut.

"Kita memposisikan Mas Anies sebagai tokoh inspiratif yang melahirkan Gerakan Rakyat. Jadi, kehadirannya secara formal tidak terlalu penting, tapi jelas Mas Anies bersama kita," kata Sahrin saat ditemui di Menteng, Jakarta Pusat.

Gerakan Rakyat resmi dideklarasikan pada 27 Februari 2025 dan sudah memperoleh status badan hukum dari Kementerian Hukum.

Pertemuan nasional pertama Gerakan Rakyat, yaitu Rapimnas, fokus pada penataan struktur internal dan pengumpulan pandangan dari seluruh Dewan Pimpinan Wilayah se-Indonesia.

Sahrin mengatakan penataan organisasi menjadi hal utama agar gerakan memiliki arah dan sistem yang jelas sehingga hasilnya bisa terukur.

Wacana menjadikan Gerakan Rakyat partai politik masih belum final dan semua opsi, termasuk kerja sama dengan partai lain, masih terbuka.

"Apakah organisasi akan menjadi partai politik atau bekerja sama dengan partai lain, ini masih dinamis dan kami perlu mendengar pandangan wilayah," ujar Sahrin.

Gerakan Rakyat berawal dari relawan Anies Baswedan pada pemilu 2024.

Sahrin menyebut ide pembentukan Gerakan Rakyat sudah ada sejak 2023, berawal dari inisiatif relawan yang secara organik kemudian melakukan konsolidasi pada November 2023 di Bogor.

Deklarasi dan pelantikan pengurus DPP Gerakan Rakyat dihadiri langsung oleh Anies Baswedan, memunculkan spekulasi bahwa organisasi ini bisa menjadi kendaraan politik Anies untuk Pilpres 2029.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga