Repelita Jakarta - Polisi mengungkap alasan penjaga kos mondar-mandir di depan kamar Arya Daru Pangayunan, diplomat Kementerian Luar Negeri yang ditemukan meninggal dengan kepala terlilit lakban di kawasan Cikini.
Penjaga kos tersebut menindaklanjuti permintaan istri Arya yang khawatir karena ponsel suaminya tidak aktif.
Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, istri Arya meminta penjaga kos untuk memeriksa kamar suaminya.
Rekaman CCTV menunjukkan penjaga kos terlihat mondar-mandir di depan kamar pada Selasa dini hari, sekitar pukul 00.27 WIB.
Ia tampak berbicara melalui telepon dengan mode speaker, sempat berhenti dan menoleh ke arah kamar korban sebelum berjalan kembali.
Beberapa saat kemudian, ia kembali berdiri selama sekitar 22 detik di depan kamar sambil terus berbicara lewat telepon.
Pada pukul 05.20 WIB, penjaga kos melintas lagi dengan mengenakan kemeja putih dan celana pendek sambil membawa sapu.
Ia sempat mengintip ke arah jendela kamar Arya sebelum berbalik arah.
Komunikasi terakhir antara Arya dan istrinya terjadi pada Senin malam sekitar pukul 21.00 WIB.
Ketika istri mencoba menghubungi kembali keesokan paginya pukul 05.00 WIB, ponsel Arya sudah tidak aktif.
Setelah tidak mendapatkan kabar hingga pukul 08.00 WIB, sang istri meminta penjaga kos memeriksa kamar suaminya.
Penjaga kos bersama satu orang lain membuka paksa jendela kamar yang sudah dicongkel dan menemukan Arya dalam keadaan meninggal dunia dengan kepala terlilit lakban dan tubuh tertutup selimut.
Polisi menyatakan tidak ditemukan tanda kekerasan ataupun barang hilang di lokasi kejadian.
Hasil olah tempat kejadian menunjukkan adanya sidik jari Arya pada lakban, namun belum dipastikan apakah ia memasangnya sendiri atau ada keterlibatan pihak lain.
Arya Daru Pangayunan merupakan warga Sleman, DIY, lulusan Universitas Gadjah Mada, dan tinggal sendiri di kamar kos sementara istrinya berada di Yogyakarta.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

