/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F10%2F19%2Ffa440a3f-8fef-4c82-b7c7-c177f777bf5c_jpg.jpg)
Repelita Jakarta - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka jarang terlihat aktif dalam berbagai forum kenegaraan.
Kehadirannya bahkan tidak tampak dalam acara yang diikuti oleh para kepala negara sahabat.
Pengamat politik Rocky Gerung menyampaikan bahwa Gibran mulai kehilangan posisi dalam koordinasi komunikasi politik nasional.
"Belakangan ini kita jarang melihat Gibran menonjol dalam peran politiknya," kata Rocky melalui kanal YouTube miliknya, Selasa 3 Juni 2025.
Rocky mencontohkan saat kunjungan Perdana Menteri China Li Qiang ke Indonesia, Menteri Koordinator bidang Infrastruktur Agus Harimurti Yudhoyono justru yang mengantar delegasi asing tersebut pulang.
Menurut Rocky, seharusnya wakil presiden yang mengantar, sesuai dengan prosedur resmi.
Fenomena ini menimbulkan spekulasi publik tentang kemungkinan Partai Demokrat akan mendapat posisi strategis di pemerintahan mendatang.
Hal tersebut dianggap bisa menggeser pengaruh politik dari kelompok Solo.
Rocky juga menilai tuntutan forum purnawirawan TNI agar Gibran dilengserkan turut memengaruhi persepsi publik.
"Kapasitas Gibran kurang kuat, tidak mampu menjalankan tugas-tugas kepresidenan," pungkasnya.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

