Repelita Jakarta – Rocky Gerung, seorang intelektual publik, baru-baru ini mengemukakan pandangan kontroversial dalam kajian yang diadakan di Polda Riau.
Dalam pertemuan bertema “Alam dan Kita dalam Perspektif Agama dan Sains,” ia menegaskan bahwa merusak bumi dapat disamakan dengan memperkosa perempuan.
Menurut Rocky, tindakan merusak alam bukan hanya merugikan lingkungan, tetapi juga mencederai hak-hak dasar manusia yang seharusnya dihormati, termasuk hak-hak perempuan.
Pernyataan ini langsung memicu diskusi sengit di kalangan masyarakat, dengan banyak pihak yang setuju dan tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
Ia menggambarkan bumi sebagai entitas yang harus dihormati layaknya perempuan, yang perlu dilindungi dari berbagai ancaman yang dapat merusaknya.
Di sisi lain, Ustaz Abdul Somad (UAS) yang turut hadir dalam kajian tersebut memberikan perspektif agama tentang pentingnya menjaga alam sebagai amanah dari Tuhan.
UAS mengingatkan bahwa menjaga lingkungan merupakan bagian dari ajaran agama yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Acara ini juga dihadiri oleh Kapolda Riau, Irjen Herry Heryawan, dan Gubernur Riau, Abdul Wahid, yang turut mendukung upaya kesadaran masyarakat tentang perlunya menjaga kelestarian alam.
Diskusi yang berlarut-larut ini diharapkan dapat menggugah kesadaran lebih banyak orang mengenai dampak negatif yang ditimbulkan dari kerusakan lingkungan terhadap kehidupan manusia dan generasi mendatang.
Pernyataan Rocky Gerung memicu perdebatan panjang yang tentunya memberikan kontribusi bagi upaya pelestarian lingkungan yang lebih baik ke depannya.
Editor: 91224 R-ID Elok