Ray Rangkuti Sebut Jokowi dan Andi Amran Sulaiman Paling Potensial Jadi Ketum PPP, Ini Syaratnya

 

Repelita Jakarta - Perbincangan tentang calon ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menjelang muktamar semakin hangat.

Nama Andi Syamsuddin Arsyad atau Haji Isam mulai mencuat dalam dinamika partai.

Direktur Lingkar Madani, Ray Rangkuti, menyatakan Presiden ketujuh RI Joko Widodo berpotensi kuat memimpin PPP jika Haji Isam berhasil mengambil alih kepengurusan partai tersebut.

Ray menjelaskan proses pengambilalihan partai oleh Haji Isam hanya menunggu tahap formalitas.

Menurut Ray, apabila Haji Isam resmi memimpin PPP, dua kandidat caketum yang muncul adalah Jokowi dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman yang juga terkait dengan Haji Isam.

Jokowi menjadi pilihan utama karena memiliki kedekatan dengan Haji Isam dan memerlukan kendaraan politik untuk mewujudkan visi politiknya.

Ray menyebut saat ini Jokowi masih memakai PSI sebagai kendaraan politik, tetapi partai tersebut belum memiliki basis kuat di masyarakat.

Jika Haji Isam benar-benar menguasai PPP, peluang Jokowi menjadi ketua umum sangat terbuka.

Sementara Amran Sulaiman diperkirakan menjadi pilihan kedua apabila Jokowi menolak tawaran tersebut.

Amran sebagai menteri dari era pemerintahan Prabowo Subianto, juga memerlukan persetujuan kepala negara untuk menjadi ketua umum PPP.

Selain itu, Ray menilai Amran akan kesulitan mengelola partai agar elektabilitasnya meningkat.

Menurut Ray, memilih Jokowi sebagai ketua umum PPP lebih masuk akal untuk meningkatkan popularitas dan suara partai.

Popularitas pemimpin partai sangat berpengaruh dalam kultur politik Indonesia untuk meningkatkan elektabilitas.

Ray memperkirakan peluang Jokowi menerima tawaran menjadi ketua umum PPP mencapai 60 persen.

Ia menyimpulkan jawaban Jokowi kemungkinan besar positif dan mencapai sekitar 60 persen.

(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga