Pemerintah Hapus Istilah Orde Lama dalam Buku Sejarah Baru Indonesia

Repelita Jakarta - Menteri Kebudayaan Fadli Zon menjelaskan alasan tidak digunakan istilah Orde Lama dalam judul 10 jilid buku sejarah Indonesia yang sedang ditulis ulang oleh pemerintah.

Menurut Fadli, pemerintah sebelum Orde Baru tidak pernah menyebut dirinya sebagai Orde Lama.

Perubahan istilah itu dibuat agar perspektif sejarah yang disajikan lebih netral dan inklusif.

Dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR, Fadli memaparkan judul-judul jilid buku yang sedang digarap oleh tim penulis ulang sejarah Indonesia.

Di antara judul tersebut terdapat jilid Orde Baru dan Era Reformasi.

Namun jilid yang muncul sebelum jilid Orde Baru adalah Masa Bergejolak dan Ancaman Integrasi.

Fadli menyatakan, 10 jilid buku sejarah Indonesia tersebut akan diuji publik secara terbuka pada Juni atau Juli 2025.

Diskusi per tema akan melibatkan berbagai ahli untuk memperdebatkan isi sejarah tersebut.

Saat ini proses penulisan berjalan simultan sesuai bidang masing-masing penulis.

Sebagian jilid sudah mencapai 70 hingga 100 persen penyelesaian.

Fadli berharap masyarakat tidak buru-buru memperdebatkan isi sejarah sebelum penulisan selesai.

Menurutnya, memperdebatkan kerangka yang belum selesai sama dengan memperdebatkan hal yang belum konkret.

Berikut 10 jilid buku sejarah yang sedang digarap tim sejarawan yang direncanakan rampung pada Agustus 2025 dan akan diuji publik pada Juni 2025 mendatang:

1. Sejarah Awal Nusantara

2. Nusantara dalam Jaringan Global: India dan Cina

3. Nusantara dalam Jaringan Global: Timur Tengah

4. Interaksi dengan Barat: Kompetisi dan Aliansi

5. Respons Terhadap Penjajahan

6. Pergerakan Kebangsaan

7. Perang Kemerdekaan Indonesia

8. Masa Bergejolak dan Ancaman Integrasi

9. Orde Baru (1967-1998)

10. Era Reformasi (1999-2024)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga