Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Pantas Roy Suryo Masih Tak Percaya Ijazah Jokowi Asli? Terbaru Tanda Tangan Berbeda Jadi Sorotan

 Perbedaan tanda tangan Jokowi di Ijazah yang lantas kembali menuai perdebatan. (Kompas.com)

Repelita, Jakarta - Sorotan publik kembali tertuju pada polemik seputar keaslian dokumen milik Presiden ke-7 RI, Joko Widodo.

Kali ini, perdebatan meruncing pada kejanggalan tanda tangan dalam dokumen pembayaran SPP yang diklaim berasal dari masa kuliah Jokowi di Universitas Gadjah Mada (UGM).

Kertas bukti pembayaran itu ditampilkan Bareskrim Polri pada Kamis 22 Mei 2025 sebagai bagian dari verifikasi keaslian ijazah Jokowi.

Dalam dokumen tersebut, tertera nama Joko Widodo beserta tanda tangan dan tanggal 12 Januari 1982.

Namun, sejumlah netizen membandingkan tanda tangan tersebut dengan tanda tangan Jokowi di masa menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 2013.

Perbedaan cukup mencolok terlihat dari bentuk huruf ‘J’ yang di dokumen SPP menyerupai segitiga, sedangkan pada prasasti peresmian, huruf tersebut membentuk lengkungan menyerupai paruh burung.

Netizen pun mempertanyakan keaslian tanda tangan itu.

“Ini tanda tangan siapa sih?” tulis akun @AraituLaki dalam unggahan yang menyandingkan dua gambar tanda tangan tersebut.

Ada pula akun @r4g4j1m351n yang membandingkan tanda tangan dalam dokumen SPP dengan tanda tangan Jokowi saat mendaftar ke KPU pada 2014.

“Tanda tangan SPP Semester II 1981/1982 atas nama Jokowi Dodo tertanggal 12-1-1982. Beda cerita dengan dokumen pembanding dari KPU tahun 2014 yang ditandatangani Jokowi Dodo pada Mei 2014. Apakah ini error atau ada faktor lain?” tulisnya.

Hingga kini belum ada penjelasan resmi mengenai perbedaan tersebut.

Belum diketahui pula apakah tanda tangan di SPP itu merupakan paraf atau telah mengalami perubahan bentuk seiring waktu.

Sementara itu, Jokowi sendiri pernah menyatakan bahwa tanda tangannya memiliki unsur unik, yakni mengandung Nomor Induk Mahasiswa (NIM) saat berkuliah di UGM.

Hal ini disampaikannya dalam acara reuni Fakultas Kehutanan UGM pada 2017.

NIM tersebut adalah 1681, dan menurut Jokowi, angka itu terselip dalam struktur tanda tangannya.

“Kalau nomor mahasiswa saya juga masih hafal 1681,” ujar Jokowi saat itu.

Ia mengajak para alumni untuk mengamati tanda tangannya secara saksama.

“Coba diamati betul, di situ pasti ada 1681,” ujarnya lagi.

Namun, dalam dokumen yang dipermasalahkan saat ini, unsur NIM tersebut tidak tampak jelas atau berbaris.

Di sisi lain, mantan Menpora dan pakar telematika, Roy Suryo, tetap meragukan keaslian dokumen kuliah Jokowi meski Bareskrim telah menyatakan ijazah itu sah.

Ia bahkan melaporkan penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri karena menilai proses penyidikan tidak transparan.

Menurut Roy, laporan itu ditujukan ke sejumlah institusi pengawas internal seperti Wassidik dan Kompolnas.

“Tidak transparan dan bakal dilaporkan ke instansi di atasnya di Mabes Polri,” ujarnya.

Roy menilai pelaporan ini penting meskipun hanya ditujukan ke lembaga internal, agar publik memahami bahwa proses penyelidikan dinilainya tidak layak.

Kompolnas sendiri menyatakan tidak mempermasalahkan pelaporan tersebut.

“Silakan saja mengadu kepada Kompolnas seperti halnya warga negara yang lain,” kata anggota Kompolnas, Choirul Anam.

Ia menegaskan, laporan Roy akan diproses seperti laporan warga lain.

Sementara itu, Jokowi tetap menyatakan bahwa ijazahnya asli sebagaimana hasil penyelidikan Bareskrim.

“Ya memang asli. Karena memang beberapa masih belum puas dengan hasilnya itu,” kata Jokowi di kediamannya di Solo, Jumat 23 Mei 2025.

Ia menyebut Bareskrim telah melakukan pemeriksaan secara mendetail terhadap keaslian ijazah, baik dari sisi teknis maupun historis.

Menurutnya, pembandingan dilakukan dengan ijazah asli milik teman-teman seangkatan.

Selain itu, dokumen pendukung seperti foto wisuda, kegiatan Kuliah Kerja Nyata, hingga keikutsertaan di organisasi mahasiswa pecinta alam (Mapala) turut dijadikan bukti.

Bareskrim juga melacak nama Jokowi dalam pengumuman kelulusan Proyek Perintis I UGM tahun 1980 yang dimuat dalam Harian Kedaulatan Rakyat edisi 18 Juli 1980.

“Ya memang asli. Sudah cukup membuktikan ya,” ujar Jokowi menegaskan.

Jokowi juga menyebut, proses hukum atas dugaan pencemaran nama baik tetap berlanjut meski keaslian ijazah sudah dikonfirmasi.

“Sebetulnya saya sedih kalau itu berlanjut ke tahapan berikutnya. Tapi ya supaya gamblang dan jelas itu,” pungkasnya.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved