Jokowi Siap Buka Ijazah Asli Jika Diminta Majelis Hakim dalam Kasus Dugaan Palsu

 

Repelita Jakarta - Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo, menyatakan kesiapannya untuk memperlihatkan ijazah pendidikannya jika diminta oleh majelis hakim saat persidangan berlangsung.

Pernyataan tersebut disampaikan setelah Jokowi menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri pada Selasa, 20 Mei 2025.

Ia juga membawa pulang kembali ijazah asli yang sebelumnya diserahkan kepada penyidik Bareskrim Polri.

Jokowi menjelaskan bahwa ijazah tersebut akan dibuka saat dibutuhkan oleh pengadilan.

"Saya akan membuka ijazah itu saat diminta oleh hakim di pengadilan," ujarnya kepada awak media.

Dalam pemeriksaan tersebut, Jokowi mengaku menerima sekitar 22 pertanyaan yang berkaitan dengan riwayat pendidikannya mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi.

Pemeriksaan ini terkait dengan dugaan penggunaan ijazah palsu yang dilaporkan oleh masyarakat dengan nomor laporan LI/39/IV/RES.1.24./2025, tanggal 9 April 2025 atas nama pelapor Eggi Sudjana.

Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Djuhandani Rahardjo Puro, menyampaikan bahwa penyidik telah memeriksa puluhan saksi dalam proses penyelidikan.

Sebanyak 26 saksi telah dipanggil, terdiri dari pelapor, staf dan alumni Universitas Gadjah Mada, staf dan alumni SMA Negeri 6 Surakarta, serta sejumlah saksi dari instansi pemerintahan terkait.

Pemeriksaan saksi juga melibatkan pihak dari Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Istimewa Yogyakarta, percetakan perdana, hingga KPU di tingkat pusat dan daerah.

Proses ini menunjukkan langkah serius aparat penegak hukum dalam menindaklanjuti laporan dugaan ijazah palsu yang menjerat Jokowi. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga